Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Capres 2024

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
12/10/2021 05:00
Capres 2024
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DUA tokoh balihonya seakan ada di mana-mana. Mereka ialah Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.

Partai Golkar menyatakan tak dapat diganggu gugat bakal mencalonkan ketua umumnya, Airlangga, pada Pilpres 2024. Tak dapat diganggu gugat karena itu putusan dan mandat Musyawarah Nasional.

Bukan pertama kali Partai Golkar bersikap politik seperti itu. Ketika JK menjadi Ketua Umum Golkar, dia pun menjadi capres (2009). Hasilnya yang menang SBY.

Sejauh ini, belum ada seorang ketua umum partai politik berhasil dipilih rakyat secara langsung menjadi presiden. Amien Rais gagal. Hamzah Haz gagal. Megawati Soekarnoputri gagal. Prabowo gagal. Ketika SBY terpilih menjadi Presiden pada 2004, yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ialah Subur Budhisantoso. Ketika SBY terpilih kembali pada 2009, ketua umumnya ialah Hadi Utomo. Jokowi jelas bukan ketua umum partai. Megawati bahkan membahasakannya sebagai petugas partai.

Konstitusi mengatur partai politik atau gabungan partai politik yang berhak mencalonkan presiden/wakil presiden. Untuk itu, UU Pemilu mensyaratkan perolehan 20% kursi DPR atau 25% suara rakyat. Golkar tak bisa sendirian mengusung capres. Dia harus bergabung dengan partai lain. Dengan penuh hormat kepada Airlangga, apakah partai politik lain bersedia bergabung mencalonkan dirinya?

Prabowo juga disebut kembali bakal diusung partainya, Gerindra, untuk ketiga kali maju capres. Partai ini pun tak bisa sendirian. Apakah PKS atau PAN atau keduanya masih mau mengulangi sejarah? Itu urusan mereka.

Yang jelas, sejarah bukan semata tentang masa lalu. Ada yang berkeyakinan sejarah dibuat hari ini untuk masa depan. Dalam hal pilpres, yang namanya 'hari ini' belum jelas. Wong kapan pemilu, negara (pemerintah, DPR, KPU) belum memutuskan apakah diselenggarakan 21 Februari 2024 atau 15 Mei 2024.

PDI Perjuangan satu-satunya partai politik yang dapat sendirian mengusung capres. Apakah baliho Puan di mana-mana itu pertanda dia bakal dicalonkan menjadi presiden? Apakah itu tidak 'ketinggian'? Mungkin menjadi cawapres. Menjadi capres atau cawapres, itu pun urusan mereka.

Tentu ada yang menyuarakan Ganjar Pranowo. Buktinya namanya selalu nongol di dalam berbagai hasil survei. Dia kader PDI Perjuangan. Apakah dia akan bersaing dengan Puan? Atau malah berpasangan? Kata 'bersaing' dengan Puan mungkin tak pas untuk 'kultur' PDI Perjuangan.

Tentu saja terbuka kemungkinan ada partai politik yang menimbang serius hasil survei. Ganjar boleh jadi tak sempat dibiarkan menjadi seperti layang-layang putus karena ada partai politik yang seperti tak mau ketinggalan sepur ingin menangkapnya.

Baiklah publik bebas membaca makna pertemuan Airlangga-Ganjar di Klaten, Jawa Tengah, (24/9). Baiklah pula publik melihat Ganjar atau tokoh-tokoh lain dengan pikiran terbuka dan pintu terbuka. Kiranya orang perlu mengingat kembali peristiwa berpasangannya Jokowi dengan Ma'ruf Amin, bukan dengan Mahfud MD yang terjadi seperti 'seketika'.

Kendati ada buku berjudul Man of Contradictions mengenai Jokowi, kiranya Jokowi bakal konsisten tak akan mau dicalonkan kembali menjadi presiden untuk ketiga kali. Sebaiknyalah konstitusi tidak diubah semata untuk kepentingan politik kontemporer.

Siapakah capres 2024? Siapa pun boleh digadang-gadang, termasuk AHY, Andika Perkasa, Anies Baswedan, Erick Thohir, Khofifah, Moeldoko, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno. Siapa menyusul? Makin ramai bursa, makin baik. Itu berarti kita tidak kekurangan pemimpin untuk masa depan.



Berita Lainnya
  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.