Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Tiang Listrik Dicabut Rakyat Flores Kecewa

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
27/5/2021 05:00
Tiang Listrik Dicabut Rakyat Flores Kecewa
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TIDAK ada obat sehebat harapan, kata Orison Swett Marden, penulis inspiratif kelahiran New England berkebangsaan Amerika. Harapan itu sesungguhnya menjadi pertahanan dari dalam diri yang paling efektif dalam menghadapi pandemi covid-19.

Eloknya, harapan ditambah cinta kasih ditularkan kepada sesama manusia. Harapan, menurut tokoh antiapartheid Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, ialah kemampuan untuk melihat bahwa ada cahaya meskipun semua dalam kegelapan.

Cahaya yang membawa terang itulah yang menjadi harapan sejak lama masyarakat di pelosok negeri ini. Termasuk masyarakat di Kelurahan Golo Wangkung, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Mereka hidup dalam kegelapan sejak negara ini ada. Padahal, sama seperti warga negara lainnya, mereka selalu loyal untuk memenuhi kewajiban kepada negara. Satu harapan mereka ialah listrik.

Warga sangat merindukan kehadiran listrik. Saking rindunya, setiap kesempatan mereka melafalkan moto Perusahaan Listrik Negara (PLN), yaitu listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

Warga di Kecamatan Congkar, juga daerah lainnya, berharap kehidupan mereka yang lebih baik dengan kehadiran listrik. Bagi warga, listrik itu bentuk nyata kehadiran negara dalam kehidupan keseharian mereka. Mereka tidak berharap muluk-muluk.

Harapan akan kehadiran listrik sudah bersemi sejak 2020. Masyarakat antusias melihat ada pemasangan tiang listrik. Bentuk antusiasme itu, antara lain, warga merelakan tanaman kopi milik mereka ditebang PLN demi tiang listrik.

Bayangkan saja, baru tiang yang dipasang, warga sudah menganggap PLN sebagai juru selamat. Mereka menggantungkan harapan akan listrik setinggi langit, nama PLN pun dipuja-puja.

Bukan selamat yang dihadirkan PLN di Congkar, melainkan kiamat. Sejak Maret lalu, PLN mencabut kembali puluhan tiang listrik yang sudah kukuh berdiri.

Seperti dikutip berita online Voxntt.com, Manajer PLN UP2K Flores Simi Lapabesi mengatakan PLN tidak dengan sengaja mencabut tiang yang sudah dipasang itu. Menurut dia, pencabutan tiang di wilayah Kelurahan Golo Wangkung disebabkan kesalahan teknis dan perencanaan.

Simi menjelaskan pencabutan tiang listrik memang harus dilakukan sebab penanaman sudah salah. “Saya perintahkan cabut ke arah sana itu. Kalau tidak, saya bisa bermasalah. Perencanaan belum sampai ke situ,” tandas Simi.

Pembangunan tiang listrik diikuti penarikan kabel tanpa arus sudah menjadi menu politik di Flores pada era Orde Baru. Ketika itu, setiap kali menjelang pemilu, dipasang tiang listrik dan kabel secara masif. Akan tetapi, setelah pemilu selesai, tiang listrik dicabut dan kabel digulung.

Apakah pemasangan tiang listrik diikuti pencabutan kali ini juga berkaitan dengan politik? “Saya bangun sudah 200 desa di Flores. Kita tidak berurusan dengan dapil-dapil (politik). Kita tidak terlalu campur. Semua butuh proses. Kita butuh perencanaan,” kilah Simi.

Kesalahan teknis dan perencanaan perlu digarisbawahi. PLN itu perusahaan besar yang visinya ialah 'Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka Se-Asia Tenggara' dan '#1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi'.

Menjadi perusahaan terkemuka, tentu saja, terkait dengan urusan teknis dan perencanaan sudah selesai. Karena itu, siapa pun yang salah dalam urusan teknis dan perencanaan itu sepatutnya diberi sanksi yang berat.

Meski demikian, yakinlah bahwa pencabutan tiang listrik itu bukan kebijakan PLN pusat. Malah, jika kasus pencabutan itu diketahui PLN pusat, pasti mereka sangat kecewa sama seperti rakyat yang kecewa.

Pencabutan tiang listrik itu merusak reputasi PLN yang tahun lalu meraup bersih 38,6% bila dibandingkan dengan perolehan laba tahun sebelumnya. Dengan demikian, manajemen PLN pusat sudah berjalan di rel yang benar meski diakui di daerah masih ugal-ugalan.

Pemberian sanksi yang berat bukan semata-mata karena alasan kesalahan teknis dan perencanaan. Jauh lebih berat lagi karena harapan rakyat akan listrik dibunuh dengan semana-mena.

Kekecewaan yang dialami warga Kecamatan Congkar jangan sampai meluluhkan imunitas tubuh yang pada gilirannya warga diserang virus korona yang tak kelihatan, tapi mencabut nyawa.

Selama ini, PLN pusat selalu membangkitkan harapan dan menebar cinta kasih di tengah pandemi. Karena itu, belumlah terlambat bagi PLN untuk melunasi utang harapan kepada rakyat Congkar. PLN mesti menjadikan Kecamatan Congkar sebagai prioritas pemasangan listrik saat ini juga, jangan ditunda-tunda.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.