Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Menyetop Sinisme terhadap Agama

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
06/4/2021 05:00
Menyetop Sinisme terhadap Agama
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

"ANCAMAN terbesar yang dihadapi gereja Amerika dewasa ini bukanlah sekularisme, melainkan sinisme," kata Russel Moore seperti dikutip majalah Time edisi 1-8 Februari 2021. Russel Moore ialah teolog sekaligus tokoh Kristen konservatif Amerika. Moore menyebut kesenjangan antara ajaran gereja dan perilaku penganutnya sebagai penyebab sinisme terhadap agama.

Sinisme kiranya tidak hanya melanda agama Kristen di Amerika, tetapi juga agama-agama di belahan dunia lain. Seperti kata Moore, sinisme terhadap agama hadir kiranya terundang oleh kesenjangan antara ajaran agama dan perbuatan penganut agama dan para elitenya.

Dewasa ini kekerasan dan populisme atas nama agama kiranya menghadirkan sinisme terhadap agama. Populisme Kristen konservatif Donald Trump mengundang sinisme terhadap Kristen Evangelis. Populisme Hindu di India memunculkan sinisme terhadap agama Hindu. Provokasi biksu Ashin Wirathu yang dijuluki 'Bin Laden-nya Buddha' di Myanmar mengundang sinisme terhadap agama Buddha. Zionisme menyebabkan sinisme terhadap agama Yahudi. Terorisme mengatasnamakan Islam menciptakan sinisme terhadap Islam.

Sulit memisahkan kekerasan yang dilakukan penganut agama atas nama agama dari ajaran agama. Tidak mudah bagi kita memisahkan terorisme dari ajaran agama karena pelaku mengatasnamakan agama dan korban penganut atau simbol agama lain. Tidak mudah bagi kita memisahkan terorisme di Indonesia dari ajaran agama Islam karena pelaku mengatasnamakan Islam dan korbannya gereja dan jemaatnya.

Kita percaya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Kita setuju ada kesenjangan antara ajaran agama dan perbuatan para penganutnya. Akan tetapi, saya menilai ajaran agama Anda dari perilaku Anda karena saya tidak mempelajari ajaran agama Anda; pun, Anda menilai ajaran agama saya dari perbuatan saya karena Anda tidak mempelajari ajaran agama saya. Apa boleh buat, orang tidak menilai agama dari seberapa taat penganut agama beribadah, tetapi dari seberapa baik perbuatan mereka kepada sesama.

Kekerasan atas nama agama kiranya menghadirkan pembalasan yang sering kali berupa kekerasan juga. Terorisme Islam di berbagai belahan dunia mengundang Islamofobia yang sering kali berupa kekerasan pula. Kekerasan hanya menciptakan kekerasan. Inilah yang disebut spiral kekerasan.

Sinisme terhadap satu agama menciptakan sinisme terhadap agama lain. Sinisme penganut Kristen terhadap Islam, katakanlah, pada gilirannya membuat penganut Islam sinis juga terhadap Kristen. Ini yang disebut spiral sinisme. Karena terjadi terhadap agama-agama, sinisme menjadi gejala umum di berbagai belahan dunia.

Bertrand Russel menulis buku Bertuhan tanpa Agama. Pemikiran sang filosof kiranya bentuk kritik sekaligus sinisme terhadap agama. Katanya, banyak perang disebabkan doktrin atau dogma agama yang dijalankan secara keras.

Agama mengajarkan penganutnya mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, terorisme atau kekerasan atas nama agama bertujuan mendatangkan kebahagiaan di akhirat semata. Terorisme atas nama agama menyebabkan kerusakan dan penderitaan di dunia. Itu artinya gara-gara terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakannya, agama justru menghadirkan ketakutan dan penderitaan, bukan kebahagiaan, di dunia.

Sepuluh negara paling bahagia di dunia bukanlah negara yang menganggap agama penting. Warga negara Finlandia, Denmark, Swiss, Islandia, Norwegia, Belanda, Swedia, Selandia Baru, Austria, dan Luksemburg dikenal menganggap agama tidak penting. Penduduk negara-negara tersebut sinis terhadap agama. Sinisme menyingkirkan agama dari kehidupan masyarakat negara-negara paling bahagia tersebut.

Amerika masuk daftar 20 negara paling bahagia di dunia. Berdasarkan jajak pendapat, jumlah warga negara Amerika yang mengaku tidak menganut agama apa pun makin meningkat. Semakin banyak rakyat Amerika yang sinis dan menyingkirkan agama dari kehidupan mereka.

Agama tak diragukan telah memberi kontribusi besar pada sejarah dan peradaban. Agama kiranya terus memberikan sumbangan pada sejarah dan peradaban di masa-masa mendatang. Namun, sinisme terhadap agama yang antara lain disebabkan perbuatan buruk, teror, dan kekerasan penganutnya kiranya membuat agama tersingkir sehingga tidak bisa lagi berkontribusi pada sejarah dan peradaban dunia, kecuali kontribusi buruk.

Tidak ada jalan lain menyetop sinisme terhadap agama selain penganut agama menunjukkan perbuatan baik berpandukan ajaran agama. Bukankah para nabi pembawa agama diutus untuk mengubah akhlak, moral, perilaku, atau perbuatan kita? Dalam istilah Bertrand Russell, penganut agama harus menunjukkan empati kepada sesama. Dalam bahasa Russell Moore, umat beragama mesti mencintai tetangganya sebagai wujud kecintaannya kepada Tuhan. Dalam pernyataan Wapres Ma'ruf Amin, tampilkan Islam ramah, bukan Islam marah. Itu bila para penganut agama menginginkan agama terus berkontribusi secara positif untuk sejarah dan peradaban.



Berita Lainnya
  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik