Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Jembatan Emas

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
27/3/2021 05:00
Jembatan Emas
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI.Ebet)

SINGAPURA itu 'jembatan emas' bagi Indonesia. Banyak negara mesti lewat jembatan itu saat hendak berinvestasi ke Tanah Air. Tidak mengherankan bila dalam beberapa tahun terakhir, negeri jiran tersebut selalu ada di posisi teratas dalam hal investasi asing di negeri ini.

Wajar belaka bila pemerintah Indonesia terus menyervis Singapura dengan beragam garansi dan kemudahan berinvestasi. Itu pula yang terjadi pekan lalu, saat pemerintah Indonesia dan Singapura memulai kerja sama di bidang peningkatan dan perlindungan investasi. Hal itu ditandai dengan rampungnya proses ratifikasi perjanjian investasi bilateral di antara kedua negara.

Penandatanganan ratifikasinya sudah sejak Oktober 2018 di Bali. Namun, proses detailnya baru kelar pada Selasa (9/3), saat kedua negara melangsungkan pertukaran instrumen ratifikasi perjanjian investasi bilateral melalui pertemuan virtual antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing.

Itulah perjanjian bersejarah karena menjadi perjanjian investasi bilateral pertama yang berlaku setelah bertahun-tahun dikaji pemerintah Indonesia. Sekali lagi, itu sebuah kewajaran sejarah karena Singapura merupakan mitra investasi utama dan investor terbesar di Indonesia. Tahun lalu, nilai investasi Singapura di Indonesia mencapai US$9,8 miliar (sekitar Rp142,2 triliun), melonjak 50,76% dari US$6,5 miliar pada 2019.

Tiongkok menempati urutan kedua setelah Singapura dengan total realisasi investasi US$4,8 miliar (sekitar Rp68,35 triliun), kemudian Hong Kong di urutan ketiga dengan US$3,5 miliar (sekitar Rp49,84 triliun). Urutan keempat untuk investor terbesar di Indonesia diisi Jepang dengan total realisasi investasi US$2,6 miliar (sekitar Rp37,02 triliun). Korea Selatan mengisi posisi kelima dengan total investasi US$1,8 miliar (sekitar Rp25,63 triliun).

Tingginya investasi Singapura di Indonesia selama masa pandemi turut dipengaruhi perjanjian investasi Singapura-Indonesia dan kerja sama antara Otoritas Moneter Singapura dan Bank Indonesia. Otoritas moneter kedua negara mengumumkan kerja sama keuangan yang nilainya mencapai US$10 miliar untuk periode satu tahun.

Bahkan, dalam situasi sulit seperti sekarang (karena pandemi covid-19), ratifikasi perjanjian investasi bilateral menjadi mekanisme penting untuk mendorong pemulihan ekonomi. "Berlakunya perjanjian investasi bilateral ini berpotensi meningkatkan investasi di antara kedua negara sebesar 18%-22% untuk lima tahun mendatang," kata Menlu Retno Marsudi.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengonfirmasikan optimisme Ibu Menlu. Menurut catatatan BKPM, realisasi investasi Singapura di Indonesia dalam lima tahun terakhir (2016-2020) sekitar US$43,2 miliar. Khusus tahun lalu, Singapura menempati peringkat pertama sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, yakni senilai US$9,8 miliar.

Apalagi pemerintah Indonesia telah menyelesaikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta regulasi turunannya. Aturan tersebut memberikan kemudahan dan percepatan bagi investor, termasuk investor Singapura, untuk menanamkan modal mereka di Indonesia. Selain itu, pemerintah tengah mempersiapkan kawasan industri terpadu (KIT) yang sangat strategis karena dekat dengan tol dan pelabuhan.

Tak pelak, target kian membanjirnya investasi Singapura ke Indonesia dalam lima tahun mendatang bukan khayalan semata. Apalagi, investasi asal Singapura itu tidaklah semata dari negara tersebut. Banyak investasi dari negara-negara lain, seperti Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa yang melakukan investasi mereka ke Indonesia melalui Singapura.

Negara-negara tersebut selama ini membangun hub mereka di Singapura kemudian berinvestasi di Indonesia. Dalam sistem kita, itu tetap tercatat asal negara investasi dari Singapura.

Di masa depan, kita tetap bisa menawari mereka memakai 'jembatan emas' itu. Namun, akan kian berlipat 'rezeki' kita bila pemerintah bisa meyakinkan mereka untuk mencoba 'tol emas' untuk langsung berinvestasi di Indonesia.

Dua jalan itu, baik 'jembatan emas' maupun 'tol emas', sudah terbuka. Tinggal terserah kita: pintar memanfaatkannya atau membiarkan sia-sia.



Berita Lainnya
  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik