Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Demokrasi Tahu Diri

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
05/3/2021 05:00
Demokrasi Tahu Diri
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

“DEMOKRASI adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya,” kata Jokowi saat debat calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden 10/2021. Perpres itu membuka ruang investasi minuman beralkohol di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.

Ulama dan masyarakat menolak perpres itu. Presiden Jokowi kemudian memutuskan mencabutnya. Ini membuktikan Jokowi mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Jokowi demokratis.

Pemerintah awalnya hendak meluncurkan program vaksinasi berkeadilan, vaksinasi gotong royong. Dalam program ini, pemerintah menggratiskan vaksin untuk masyarakat kurang mampu, tetapi mengharuskan masyarakat berpunya membelinya.

Muncul petisi yang menginginkan vaksin gratis untuk seluruh rakyat. Presiden Jokowi memutuskan menggratiskan vaksin untuk seluruh rakyat. Untuk tujuan mempercepat vaksinasi, pemerintah mengizinkan perusahaan mengadakan secara mandiri alias membeli vaksin untuk diberikan gratis kepada karyawan mereka. Ini juga membuktikan Presiden mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Jokowi demokratis.

Pada September 2019, mahasiswa berunjuk rasa menentang pengesahan sejumlah undang-undang. Pemerintah dan DPR bersepakat menunda pembahasan sejumlah rancangan undang-undang, yakni RUU KUHP dan RUU Pemasyarakatan. Ini memperlihatkan pemerintahan mendengar suara rakyat. Pemerintahan terbilang demokratis.

Pada Oktober 2019, DPR mengesahkan RUU KPK menjadi UU KPK, meski mahasiswa menolaknya. DPR juga mengesahkan UU Cipta Kerja, meski rakyat menolaknya. Negara dikatakan tidak mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Negara dikatakan tidak demokratis.

Bahkan ketika rakyat mendesaknya untuk menerbitkan Perppu KPK, Presiden Jokowi bergeming. Presiden dikatakan tidak mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Jokowi dikatakan tidak demokratis.

Bila kita lihat contoh-contoh di atas, Jokowi mendengar suara rakyat dan melaksanakannya jika itu menjadi kewenangan sepenuhnya dia sebagai presiden. Mencabut perpres sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi. Pun, menetapkan vaksin gratis untuk seluruh rakyat sepenuhnya kebijakan Jokowi sebagai presiden.

Akan tetapi, menjadi kewenangan DPR mengesahkan undang-undang, terlepas undang-undang itu inisiatif pemerintah atau insiatif DPR. Bukankah legislasi merupakan fungsi DPR, selain pengawasan dan penganggaran?

Dalam perkara perppu, presiden memang berwenang menerbitkannya. Namun, perppu itu harus disahkan DPR. Mengeluarkan perppu untuk menggantikan undang-undang yang baru saja disahkan DPR, membuat presiden berhadapan dengan DPR. Serupa memercik air ke wajah sendiri di hadapan rakyat bila DPR mengesahkannya. Sebaliknya, bila menolak mengesahkannya, DPR serupa mencoreng wajah presiden di hadapan rakyat. Presiden menempatkan DPR dalam posisi serba salah ibarat menghadapi buah simalakama.

Presiden pasti bakal dipuji setinggi langit sebagai pemimpin berwajah demokratis bila mengeluarkan perppu atas desakan rakyat. Namun, wajah demokratis presiden tercipta di atas wajah babak belur DPR dihantam tuduhan rakyat sebagai tidak demokratis. Apalah artinya pujian bila itu diperoleh melalui kewenangan yang tidak menenggang rasa lembaga negara lain.

Itulah sebabnya Presiden Jokowi meminta rakyat yang menolak Undang-Undang KPK dan Undang-Undang Cipta Kerja untuk memerkarakannya ke Mahkamah Konstitusi. Ini juga menenggang rasa lembaga negara lain dengan segala kewenangannya. Bukankah menjadi kewenangan MK menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar?

Presiden Jokowi cukup tahu diri bahwa sesama lembaga negara dilarang saling mendahului. Demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan tahu diri melaksanakan yang menjadi kewenangannya sepenuhnya. Pemimpin demokratis ialah pemimpin yang mendengar suara rakyat dan tahu diri melaksanakan yang menjadi kewenangan sepenuhnya.



Berita Lainnya
  • Kado Pahit Bernama Remisi

    21/8/2025 05:00

    TEMAN saya geram bukan kepalang.

  • Waspada Utang Negara

    20/8/2025 05:00

    UTANG sepertinya masih akan menjadi salah satu tulang punggung anggaran negara tahun depan. 

  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.