Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Jilbab

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
26/1/2021 05:00
Jilbab
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SAYA punya dua buku yang membahas jilbab. Pertama, Jilbab: Antara Kesalehan, Kesopanan, dan Perlawanan yang ditulis Fadwa El Guindi, profesor antropologi di Universitas Southern California, Amerika Serikat. Kedua, Kritik atas Jilbab karangan Muhammad Sa’id Al-Asymawi, profesor yang menjabat mufti di Mesir.

Berdasarkan penelusuran historis-antropologis, El Guindi menemukan fakta jilbab dipakai kaum perempuan di Persia dan Mesir. Cleopatra, Ratu Mesir Kuno, juga berjilbab. Itu artinya jilbab dikenakan kaum perempuan jauh sebelum dikenakan kaum perempuan Yahudi, Kristen, Islam. Itu artinya pula bukan cuma muslimah yang mengenakan jilbab, melainkan juga perempuan Yahudi dan Kristen. Film Sister Act yang dibintangi Whoopi Goldberg memperlihatkan para biarawati Katolik mengenakan jilbab. Bahkan perempuan Hindu, Buddha, Kong Ho Cu, secara tradisional juga mengenakan pakaian mirip jilbab.

Lewat penelitian panjang, El Guindi mengungkap jilbab berfungsi sebagai bahasa penyampai pesan sosial budaya. Bagi penganut Protestan, jilbab simbol bermuatan ideologis. Di kalangan umat Katolik, jilbab menandai pandangan keperempuanan dan kesalehan. Pada masyarakat Islam, jilbab bisa menjadi alat resistensi atau perlawanan. Jilbab yang dikenakan perempuan Aljazair, misalnya, merupakan simbol perlawanan terhadap penjajah Prancis.

Di masa sekarang, motif berjilbab kiranya beragam. Ada motif ekonomi, politik, sosial, dan tentu kesalehan. Perempuan mengenakan jilbab karena dia berjualan jilbab, misalnya, jelas lebih didorong motif ekonomi. Perempuan calon anggota legislatif berjilbab karena ingin terpilih di daerah pemilihan yang masyarakatnya islami tentu didorong motif politik. Perempuan berjilbab karena ingin modis dan trendi lebih didorong motif sosial.

Tentu saja sebagian perempuan berjilbab untuk menunjukkan kesalehan. Karena ia ekspresi kesalehan, sebagian ulama mewajibkan perempuan muslim berjilbab. Para ulama ini bahkan menganggap perempuan tak berjilbab berbuat kemaksiatan, berlumur dosa.

Pada satu kesempatan, Shinta Nuriyah, istri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, mengatakan jilbab tidak wajib. Felix Siauw, ustad yang dikenal aktivis organisasi yang sudah dibubarkan, Hizbut Tahrir Indonesia, menyambut pernyataan Ibu Shinta Nuriyah dengan kicauan di Twitter: “Nggak mau berhijab ya silakan aja, tapi ngomong hijab itu nggak wajib bagi muslimah, itu maksa banget, udah maksiat, maksa lagi.” Jika berjilbab bentuk kesalehan, bagaimana kita menjelaskan Jaksa Pinangki yang didakwa melakukan kemaksiatan menerima suap dalam kasus Joko Tjandra yang belakangan tampil berjilbab di pengadilan?

Jilbab kini punya banyak model. Kata teman saya, cobalah ke Thamrin City atau Tanah Abang, dua pusat perbelanjaan jilbab, niscaya pedagang jilbab akan bertanya ingin beli jilbab lurah, camat, atau bupati. Bila berjilbab kewajiban dan kesalehan, model seperti apakah yang wajib dan menunjukkan kesalehan?

Al-Asymawi dalam buku Kritik atas Jilbab mengatakan jilbab merupakan pakaian yang tidak terlepas dari tradisi dan kebiasaan, bukan perkara kewajiban dan ibadah. Menurut AlAsymawi, yang diinginkan secara syariat dan agama hanyalah bagaimana supaya perempuan, juga laki-laki, berlaku sopan dan menjaga kehormatan.

Cendekiawan muslim Nurcholish Madjid dan pakar tafsir Alquran Quraish Shihab termasuk yang berpendapat jilbab lebih terkait dengan kesopanan, bukan kewajiban atau ketaatan. Mereka beranggapan jilbab itu baik, tapi tak wajib.

Begitulah, masih terjadi perbedaan pendapat perihal kewajiban berjilbab di kalangan umat Islam. Oleh karena itu, kita tak habis pikir ketika SMKN 2 Padang, Sumatra Barat, mewajibkan siswanya yang bukan muslim berseragam jilbab. Bahkan mewajibkan siswa muslimah berjilbab pun sebetulnya tak boleh mengingat masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang kewajiban berjilbab. Boleh jadi perempuan tidak mengenakan jilbab karena ia menganggap itu tidak wajib sehingga mewajibkannya serupa melanggar kebebasan beragama. Di sisi lain, melarang siswa muslimah berjilbab, serupa yang diberitakan pernah terjadi di Bali, juga tak boleh karena itu juga melanggar prinsip kebebasan beragama.

Kita mengapresiasi sikap tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mas Menteri Nadiem Makarim. Mendikbud meminta pemerintah daerah memberi sanksi bahkan sampai pencopotan jabatan bagi mereka yang terlibat dalam perkara jilbab SMKN 2 Padang itu. Dalam konteks pendidikan, mewajibkan siswa berjilbab melanggar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan pakaian khas sekolah diatur sekolah dengan tetap memerhatikan hak setiap warga negara untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.