Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
“UDAH nggak jamannya anak muda apatis sama negara. Yuk! Saya #AkhirnyaMilihJokowi.”
Begitu kicauan selebritas Sherina Munaf di Twitter-nya yang diikuti 7,8 juta orang menjelang pencoblosan Pemilu Presiden 2014. Kicauan ini dikatakan sukses mengajak anak-anak muda memilih Jokowi sebagai presiden. Sukses Sherina ini kiranya membentuk pendapat kita selebritas ampuh menjadi influencer.
Seorang diplomat kedubes asing di Jakarta berkata kepada saya, menurut guru bahasa Indonesianya, influencer paling efektif mengajak orang mau divaksinasi ialah selebritas. “Menurut guru bahasa Indonesia saya, selebritas paling efektif mengajak orang bersedia divaksinasi,” katanya dengan bahasa Indonesia yang mulai fasih.
Berkampanye supaya orang mau divaksinasi menjadi penting karena tiga hal. Pertama, vaksinasi menjadi kunci dunia terbebas dari pandemi covid-19. Kedua, berdasarkan sejumlah survei, hampir separuh orang enggan divaksinasi. Ketiga, negara, sebagaimana dikatakan World Health Organisazion, tidak boleh mewajibkan atau memaksa orang divaksinasi.
Sebagian besar kita, seperti sang diplomat dan gurunya tadi serta pengalaman Sherina, kiranya beranggapan selebritaslah yang paling jitu memengaruhi orang mau divaksinasi. Ukurannya setidaknya dua. Pertama, secara kualitatif selebritas ialah idola. Perilaku mereka ditiru para penggemar mereka. Kedua, secara kuantitatif, mereka punya pengikut bejibun di media sosial.
Raffi Ahmad kiranya memenuhi dua ukuran itu. Perkawinan sampai kehidupan keluarganya dikomodifikasi dalam acara televisi karena dia idola. Pengikutnya di media sosial jutaan. Sejumlah produk menempatkan iklan di akun medsos Raffi.
Kiranya karena dua ukuran itu, pemerintah menjadikan Raffi bagian kelompok pertama penerima vaksinasi, 13 Januari lalu, bersama Presiden dan tokoh-tokoh lain di Istana Merdeka. Harapannya, Raffi bisa meyakinkan orang, minimal penggemar atau pengikutnya di media sosial yang jumlahnya jutaan itu, mau divaksinasi.
Celakanya, beredar foto-foto Raffi di satu pesta yang dikatakan tak menjaga protokol kesehatan. Terbentuk opini mentangmentang sudah divaksinasi, Raffi seenaknya tak menjaga protokol kesehatan. Padahal, meski sudah divaksinasi, orang diharuskan tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi, Raffi waktu itu baru satu kali divaksinasi dari dua kali vaksinasi yang mesti dijalaninya.
Istana memperingatkan Raffi . Sejumlah pihak melaporkannya kepada polisi. Orang menuntut polisi memperlakukan kasus Raffi serupa polisi memperlakukan kerumunan Rizieq Shihab. Raffi meminta maaf.
Polisi belakangan mengatakan Raffi telah menjaga protokol kesehatan. Jumlah yang hadir di pesta cuma belasan. Mereka mesti di-swab sebelum memasuki tempat pesta. Raffi mengatakan dia difoto sehabis makan saat tidak mengenakan masker.
Apa pun sudah telanjur terbentuk opini miring tentang Raffi di masyarakat. Opini yang telanjur terbentuk tak gampang dipatahkan oleh informasi yang coba meluruskannya. Raffi tanpa sengaja telah melakukan blunder. Bisa dikatakan dia gagal sebagai influencer, gagal memengaruhi masyarakat supaya mau divaksinasi.
Berbeda dengan Sherina yang sukses memengaruhi orang memilih Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014. Sherina sukses sebagai influencer di bidang politik, berbeda dengan Raffi yang gagal menjadi influencer di bidang kesehatan. Sherina melakukannya secara sukarela, berbeda dengan Raffi yang melakukannya secara ‘rekayasa’ karena diminta.
Kiranya selebritas tak selamanya pas diposisikan sebagai influencer di segala bidang. Selebritas, bila kita melihat kasus Raffi, bisa dikatakan tak terlampau pas dijadikan influencer di bidang kesehatan. Dengan melihat pengalaman Sherina, selebritas menjadi influencer semestinya secara sukarela.
Nanyang Technological University dan Lapor Covid-19 melakukan survei tentang tingkat kepercayaan sumber informasi terkait covid-19 di Jakarta. Hasilnya sumber informasi terkait covid-19 yang paling dipercaya ialah dokter atau pakar kesehatan, disusul tokoh agama, pejabat pemerintah, dan keluarga. Menurut survei itu, selebritas atau influencer diragukan sebagai sumber informasi terkait covid-19.
Survei tersebut membantu pemerintah memutuskan siapa yang layak divaksinasi bila vaksinasi itu juga bertujuan mengampanyekan bahwa vaksin aman supaya orang mau divaksinasi.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved