Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Bertemu Nabi dalam Mimpi

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
22/12/2020 05:00
Bertemu Nabi dalam Mimpi
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

MIMPI adalah reaksi stimulus yang mengganggu tidur. Begitu definisi mimpi menurut Sigmund Freud. Dalam dunia ilmu pengetahuan kiranya tak ada yang lebih hebat menjelaskan mimpi selain Freud dengan psikoanalisisnya.

Ketika seseorang kehilangan orang yang disayangi, selama beberapa waktu dia sering bermimpi berjumpa dengan orang yang sudah  meninggal itu seolah dia masih hidup. Stimulus ketidakrelaan atau kepasrahan menerima kenyataan orang yang kita sayangi yang memproduksi mimpi ketika kita tidur.

Karena mimpi gangguan tidur, suplemen yang tidak diundang, tidur tanpa mimpi kiranya tidur terbaik. Namun, belakangan orang kepingin ‘diganggu’ mimpi bertemu Nabi Muhammad. Teman saya di laman Facebook-nya mengungkapkan keinginannya bertemu Nabi dalam mimpi.

Pangkal orang bermimpi ingin bertemu Nabi dalam mimpi kiranya pengakuan Haikal Hassan, Sekjen HRS Center. Dalam pemakaman enam anggota laskar FPI yang tewas ditembak karena melawan polisi, Haikal mengaku bertemu Nabi dalam mimpi. Dalam mimpinya, Nabi menggandeng dua anak Haikal yang sudah meninggal. Haikal kemudian mengatakan enam anggota laskar FPI itu bersama Nabi di surga.

Bila betul Haikal bermimpi bertemu Nabi, dari sisi psikoanalisis, itu mungkin karena stimulus berupa kepasrahan Haikal kedua anaknya sudah meninggal. Stimulus lain hadir dari keyakinan dalam diri Haikal bahwa berdasarkan ajaran Islam, anak-anak, terlebih yang belum dewasa, masuk surga bila meninggal dunia. Nabi Muhammad boleh jadi simbol surga dalam mimpi Haikal.

Pernyataan Haikal keenam anggota laskar berada di surga bersama Nabi kiranya bentuk empati kepada orangtua mereka. Cerita yang menggambarkan mereka yang meninggal dunia dalam kasus semacam ini masuk surga lumrah belaka. Dikisahkan pemakaman jenazah para anggota laskar di Megamendung, Bogor, disertai pelangi dan bau harum. Diberitakan kemunculan beberapa ekor burung di atas kuburan  Amrozi dan Mukhlas, dua terpidana mati kasus terorisme Bom Bali I.

Kita yang waras, daripada baper alias membawanya ke perasaan, lebih baik mencari pembenaran rasional atas klaim-klaim pelangi, harum, dan burung-burung itu. Ada pelangi mungkin karena di Megamendung ketika itu baru saja hujan. Bau harum boleh jadi berasal dari air mawar yang biasa disiramkan ke makam. Burung-burung memang banyak beterbangan di lahan terbuka seperti permakaman.

Namun, ada yang serius merespons klaim Haikal bertemu Nabi dalam mimpi. Sekjen Forum Pejuang Islam Husin Shihab menganggap klaim Haikal bertemu Nabi dalam mimpi pembohongan publik. Husin Shihab melaporkan Haikal ke polisi. Polisi serius merespons laporan itu dan menjadwalkan memeriksa Haikal sebagai saksi.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana orang tahu di dalam mimpinya ada Nabi Muhammad, sedangkan sosoknya tak terbayangkan. Bukankah kita dilarang menggambarkan sosok Nabi? Apakah karena ini, Husin menuding Haikal berbohong?

Namun, ada hadis yang mengatakan setan tak bisa menyamar sebagai Nabi dalam mimpi sekalipun. Itu artinya bisa saja orang berjumpa Nabi dalam mimpi. Namun, para ulama mengatakan hanya orang arif, bijak, bersih hatinya yang bisa berjumpa dengan Nabi dalam mimpi.

Apakah Haikal sudah mencapai taraf arif, bijak, dan bersih hatinya? Husin Shihab juga melaporkan Haikal telah menyebarkan keonaran dan rasa kebencian. Bila laporan Husin terbukti betul, Haikal belum mencapai taraf orang arif, bijak, bersih, sehingga mustahil berjumpa dengan Nabi dalam mimpi. Apakah ini yang memantik Husin menuduh Haikal berbohong berjumpa dengan Nabi dalam mimpi?

Banyak yang mempersoalkan laporan Husin. Mimpi kok dilarang? Mimpi kok dilaporkan? Sejak kapan di negara demokrasi seperti Indonesia mimpi dilarang dan dilaporkan?

Mimpi tak boleh dan tak bisa dilarang. Bagaimana melarang mimpi, sedangkan dia, menurut Freud, datang tanpa diundang, tanpa diinginkan? Bahkan kalaupun kita kepingin mimpi indah, misalnya, bisa saja yang datang mimpi buruk.

Mimpi sebagai pengalaman privat dan subjektif kiranya tak bisa diperkarakan. Namun, mimpi yang menjadi barang publik, diumbar ke publik, apalagi disertai klaim-klaim kebenaran, dia bisa dipersoalkan, diuji, dilaporkan.

Analoginya, orang yang, maaf, berasyik masyuk dalam ruang privat tak bisa dipersoalkan. Namun, bila adegan asyik masyuk itu sampai ke ruang publik, dia bisa diperkarakan.

Intinya, mimpi yang menjadi barang publik, apalagi dengan klaim kebenaran segala, bisa diperkarakan. Karena itu, daripada dipersoalkan kelak, saya kepingin tidur nyenyak serupa bayi tanpa terganggu mimpi.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.