Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kotak Amal Bangsa Dermawan

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
21/12/2020 05:00
Kotak Amal Bangsa Dermawan
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEBUAH kotak saran disiapkan PT Angkasa Pura I untuk menampung masukan dan kritik dari para pengunjung Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Pada bagian kanan kotak itu terpampang dengan jelas tulisan ‘Kotak Saran’ atau ‘Suggestion Box’.

Alih-alih diisi kertas masukan atau kritik, kotak itu malah dipenuhi uang kertas dan koin seperti kotak amal yang sering dijumpai di minimarket. Akun Twitter @soytablo777 mengunggah foto kotak itu pada 27 Juli 2019 disertai caption ‘Siapa bilang orang Indonesia miskin?’.

Kotak saran berisi uang itu tidak selamanya membuktikan orang Indonesia tidak miskin. Tidak sedikit pula orang mengisi kotak amal dari kekurangan mereka, bukan dari kelebihan uang yang dimiliki. Mereka berniat berbagi sesuai dengan pesan moral yang mereka yakini bahwa beramal ialah tiket masuk surga.

Kebiasaan berbagi itulah yang menempatkan Indonesia pada posisi pertama sebagai negara paling dermawan di dunia pada 2018. Posisi pertama menurut survei yang dilakukan Charities Aid Foundation (CAF), organisasi nonprofit asal Britania Raya yang bergerak di bidang amal dengan data yang dihimpun Gallup, perusahaan riset asal Amerika Serikat.

Kedermawanan rakyat negeri ini sangat nyata selama pandemi covid-19. Kegiatan berbagi tumbuh subur di kalangan warga, yang mampu membantu mereka yang tidak beruntung tanpa pandang asal usul maupun keyakinan.

Kedermawanan masyarakat itu justru dimanfaatkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk mendapatkan dana operasional. Modusnya JI menyebarkan 20.068 kotak amal di seluruh Indonesia.

Menurut polisi, di kotak amal untuk pendanaan kelompok teroris JI tersebut tercantum nomor SK dari Kementerian Hukum dan HAM, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Kementerian Agama. Kata polisi, kebanyakan dari kotak amal itu ditempatkan di warung makan karena hanya perlu meminta izin dari pemilik atau pekerja di warung tersebut.

Pengumpulan uang harus tunduk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang. Pasal 4 menyebutkan pejabat yang berwenang memberikan izin pengumpulan uang atau barang ialah menteri sosial apabila pengumpulan itu diselenggarakan dalam seluruh wilayah negara.

Bila pengumpulan uang atau barang untuk satu wilayah provinsi, cukup meminta izin kepada gubernur dan izin bupati/wali kota untuk pengumpulan di wilayah kabupaten/kota.

Penempatan kotak-kotak sumbangan yang lazim disebut kotak amal diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan. Pasal 5 ayat (1) huruf h membolehkan penempatan kotak-kotak sumbangan di tempat-tempat umum. Juga dibolehkan Pasal 11 ayat (1) huruf g Permensos Nomor 15 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Penggunaan Sumbangan Masyarakat bagi Penanganan Fakir Miskin.

Sesungguhnya tidaklah mudah untuk menempatkan kotak-kotak sumbangan di tempat-tempat umum karena harus mendapatkan izin tertulis dari menteri sampai bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pengumpul sumbangan ialah organisasi yang jelas keberadaannya.

Karena itulah, sesuai dengan keterangan polisi, JI menggunakan yayasan tertentu untuk mendapatkan izin pengumpulan dana melalui kotak amal yang dipasang di beberapa lokasi yang mudah dijangkau orang. Kotak amal tersebut terdaftar resmi.

Saat ini kotak amal dapat dengan mudah dijumpai pada ruang-ruang publik seperti warung makan dan toko swalayan. Penelitian Putro Setyo Negoro (2015) dari UGM menarik disimak.

Penelitian berjudul Komersialisasi Kotak Amal itu menyebutkan mereka (pemilik kotak amal) membangun relasi yang saling menguntungkan dengan pemilik tempat yang dititipi melalui pemberian timbal-balik berupa doa-doa dan keuntungan lainnya.

Tinjauan pustaka penelitian itu menyebutkan lembaga amal sudah diteliti James Leiby (1984). Dalam analisisnya, Leiby mencoba melihat motif ekonomi politik yang melatarbelakangi munculnya lembaga amal. Untuk mendapatkan dana, lembaga amal menggunakan simbol-simbol dan doktrin keagamaan.

JI sepertinya memahami betul psikologis penderma sehingga menggunakan simbol-simbol keagamaan pada kotak amal. Kotak amal JI menjual kemiskinan untuk kejahatan. Saatnya para dermawan memastikan sedekah itu jatuh pada orang selayaknya, bukan kelompok teroris.

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.