Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Divaksinasi Duluan, Siapa Takut?

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
18/12/2020 05:00
Divaksinasi Duluan, Siapa Takut?
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

EDWARD Jenner, mahasiswa kedokteran di Inggris, menyaksikan pemerah susu sapi jarang terkena cacar. Cacar penyakit kuno dan misterius berusia 3.000 tahun dan telah menewaskan 300 juta orang pada abad ke-20 saja. Jenner berpikiran pemerah susu sapi jarang terkena cacar karena kedekatan mereka dengan ternak yang terkena cacar sapi. Ia mengambil cairan dari cacar sapi itu untuk diteliti.

Sejumlah orang mencoba mengoleskan cairan dari cacar sapi pada kulit terinfeksi cacar. Keluarga kerajaan di Inggris termasuk yang pertama mengoleskan cairan dari cacar sapi ke kulit mereka yang terinfeksi cacar. Boleh jadi lantaran diyakini mujarab, keluarga kerajaan yang pertama-tama mendapat metode pengobatan ini. Celakanya, pengobatan seperti itu gagal. Sejumlah anggota keluarga kerajaan meninggal.

Edward Jenner kemudian membuat vaksin dengan cairan dari cacar sapi. Yang pertama divaksinasi pada 14 Mei 1792 ialah anak laki-laki bernama James Phips. Penyakit cacar Phips berangsur sembuh. Vaksin cacar terus dikembangkan. Pada 1980, World Health Organization menyatakan dunia bebas cacar. Itu tentu berkat vaksin yang dikembangkan Jenner.

Sejarah memperlihatkan yang divaksinasi pertama kali bukan keluarga kerajaan, melainkan anak penderita cacar. Boleh jadi karena keyakinan vaksinasi hasil pengembangan Jennner mujarab, setidaknya lebih manjur jika dibandingkan dengan sekadar mengoleskan cairan dari cacar sapi, rakyat dulu yang divaksinasi.

Kini, para pemimpin dunia berlomba-lomba divaksinasi covid-19 lebih dulu. Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long, Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, para pemimpin yang menyatakan bersedia divaksin pertama. Perdana Menteri Uni Emirat Arab Mohammed bin Rashid Al Maktoum bahkan sudah disuntik vaksin covid-19 pada November 2020.

Para pemimpin berlomba ingin divaksinasi lebih dulu katanya untuk membuktikan kepada rakyat bahwa vaksin covid-19 aman dan efektif dari sisi kesehatan. Berbagai survei menunjukkan sebagian masyarakat enggan divaksinasi karena takut vaksin tidak aman dari segi kesehatan.

Sejumlah negara sudah menyusun panduan prioritas penerima vaksin. Di Amerika, pada September 2020, The National Academies of Sciences, Engineering and Medicine merilis panduan prioritas penerima vaksin. Gelombang pertama yang divaksinasi ialah penduduk berisiko tinggi termasuk tenaga medis, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma, obesitas, dan penyakit jantung, serta penduduk berusia lanjut. Berikutnya orang-orang yang melakukan pekerjaan penting seperti guru atau penegak hukum. Berikutnya lagi orang-orang muda dan anak-anak. Penduduk selebihnya mendapat vaksinasi pada gelombang terakhir.

Pemerintah Indonesia terus menyusun panduan prioritas penerima vaksin. Sejumlah pejabat berulang kali menyebutkan mereka yang prioritas menerima vaksin ialah tenaga medis, guru, anggota TNI-Polri, orang lanjut usia berpenyakit bawaan, dan penduduk berusia 18-59 tahun.

Prioritas penerima vaksin tidak didasarkan pada posisi, apakah pemimpin atau rakyat, tetapi pada pertimbangan etis dan kegunaan sosial. Tenaga medis diprioritaskan mendapat vaksin karena secara etis mereka sangat rentan terjangkit covid-19. Tenaga medis mesti diprioritaskan mendapat vaksinasi juga karena pekerjaan mereka punya kegunaan sosial tinggi (high social utility), yakni merawat dan menyembuhkan manusia, termasuk mereka yang terjangkit covid-19.

Celakanya, di Indonesia justru dokter takut divaksinasi lebih dulu. Bahkan sempat tersiar kabar dokter menolak mendapat vaksin covid-19. Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng Faqih meralat kabar itu dengan mengatakan dokter mau divaksinasi bila Presiden Jokowi juga lebih dulu divaksinasi. Daeng beralasan Presiden divaksin lebih dulu sebagai role model atau keteladanan. Alasan Daeng sangat klise dan feodalistik, tidak saintifik, cenderung politis.

Bila dokter yang pengetahuan medisnya mumpuni ragu menerima vaksin, apalagi masyarakat awam. Siapakah sebetulnya yang tidak menunjukkan keteladanan? Keteladanan di bidang medis semestinya ditunjukkan para dokter, bukan presiden.

Presiden Jokowi sendiri berulang kali mengatakan dirinya siap divaksinasi di awal asalkan sesuai dengan aturan atau panduan prioritas penerima vaksin. Pernyataan ‘asalkan sesuai dengan panduan prioritas‘ penting supaya jangan sampai muncul tuduhan Presiden ingin selamat duluan. Tidak ada beban bagi Presiden Jokowi ketika pada 16 Desember 2020 dia menegaskan dirinya orang pertama yang akan mendapat vaksin covid-19.

Selain takut divaksin duluan, orang juga ‘takut’ bayar untuk mendapatkan vaksin. Selain menjawab tantangan untuk divaksin lebih dulu, Presiden Jokowi juga menjawab tantangan vaksin gratis. Presiden menyatakan vaksin gratis untuk masyarakat.

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.