Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KESELAMATAN rakyat hukum tertinggi. Begitu adagium yang sering kita dengar atau baca belakangan ini. Saking sering mendengar dan membacanya, kita sampai hafal di dalam kepala, bukan di luar kepala. Bahasa latinnya, solus populi suprema lex, pun kita hafal dan fasih mengucapkannya.
Adagium keselamatan rakyat hukum tertinggi kita baca dan dengar selama pandemi covid-19 melanda dunia. Pandemi covid-19 merupakan situasi darurat. Itu artinya adagium itu berlaku dalam situasi darurat.
Adagium keselamatan rakyat hukum tertinggi berlaku universal dalam situasi darurat kapan dan di mana pun. Ia berlaku bukan hanya bagi hukum negara, melainkan juga semestinya hukum agama, sejauh dalam situasi darurat.
Dalam Islam, misalnya, dalam situasi kelaparan dan tidak ada makanan lain selain, katakanlah babi, muslim diperbolehkan mengonsumsinya. Muslim haram memakan babi dalam situasi normal. Itu artinya dalam situasi darurat yang haram jadi halal.
Logikanya, bila sesuatu yang jelas-jelas haram jadi halal dalam situasi darurat, sesuatu yang belum jelas haramnya semestinya otomatis halal dalam situasi serupa. Vaksin covid-19, misalnya, yang belum diketahui haramnya, semestinya otomatis halal karena kita berada dalam situasi darurat pandemi covid-19. Tak perlu repotrepot bikin fatwa segala.
Adagium keselamatan rakyat hukum tertinggi menyiratkan keutamaan akan keselamatan, keamanan, kesehatan, kehidupan. Agama pasti mengutamakan keselamatan dan kehidupan manusia. Kita halal mengonsumsi babi karena bila kita tidak mengonsumsinya kita mati kelaparan. Kita halal mengonsumsi babi supaya kita tetap hidup. Kita halal mengonsumsi babi demi mempertahankan kehidupan.
Vaksinasi covid-19 penting untuk meningkatkan imunitas manusia terhadap serangan virus korona yang mematikan, yang sampai kemarin telah membunuh 1,5 juta lebih manusia di muka bumi. Tak diragukan vaksin Sinovac dan lainnya sangat penting untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Vaksin exit strategy utama dari pandemi covid-19.
Oleh karena itu, kita sebetulnya tak memerlukan fatwa untuk kehalalan vaksin. Majelis Ulama Indonesia tak perlu repot-repot bersidang untuk menerbitkan fatwa halal bagi vaksin covid-19. Pemerintah dan rakyat tak perlu repot-repot menunggu MUI mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin covid-19. Vaksin otomatis halal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan yang semestinya repot mengawasi dan menentukan keamanan vaksin covid-19. Keamanan vaksin lebih utama daripada kehalalannya.
Di Malaysia, vaksin covid-19 tak perlu halal. Menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, keputusan vaksin covid-19 tak perlu halal justru untuk menghilangkan kekhawatiran kaum muslim ketika divaksinasi. Dengan logika terbalik, keperluan akan fatwa halal vaksin covid-19 malah menghadirkan kekhawatiran kaum muslim di Indonesia.
Baiklah, sebagai bangsa yang punya ‘falsafah’ kalau bisa dibikin repot untuk apa dibuat simpel, kita pun berepot-repot dahulu demi berhalal-halal kemudian. Kita berharap MUI dalam waktu tidak terlalu lama mengeluarkan fatwa halal. Bila ditemukan bahan-bahan haram di dalamnya, vaksin harus dinyatakan halal. Alasannya, ya itu tadi, vaksin menjaga kehidupan di situasi darurat pandemi covid-19.
MUI kiranya lebih bagus bikin fatwa vaksinasi wajib hukumnya bagi muslim yang mesti divaksinasi berdasarkan aturan pemerintah. Gitu aja kok repot.
PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.
SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).
Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved