Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Anies Baswedan Menuju 2024

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
30/11/2020 05:00
Anies Baswedan Menuju 2024
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KETIK ‘gubernur terpopuler’ di mesin pencari Google. Berita online yang keluar pada umumnya berjudul Anies Jadi Gubernur Terpopuler di Media Digital 2020.

Berita-berita itu bersumber dari cicitan di akun Twitter milik Anies Baswedan pada 26 November: “Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta menjadi Pemenang Anugerah Humas Indonesia Kategori Pemerintah Provinsi Terpopuler di Media Digital 2020 dan Pemenang Anugerah Humas Indonesia Kategori Gubernur Terpopuler di Media Digital 2020.”

Tidak ada yang salah dengan cicitan Anies, hanya informasi yang disampaikan kurang lengkap sebab tidak ada pemenang tunggal dalam Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2020. Anies Baswedan dan Pemprov Jakarta bukanlah pemenang tunggal, melainkan kondisi itu mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan publikasi.

Tahun ini, AHI 2020 menghadirkan dua kategori pemenang, yaitu anugerah pemerintah daerah terpopuler di media digital 2020 dan anugerah pemimpin publik terpopuler di media digital 2020.

Ada lima pemerintah provinsi terpopuler, yaitu Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Adapun gubernur terpopuler (berdasarkan alfabet) ialah Anies Baswedan (Jakarta), Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), I Wayan Koster (Bali), Nurdin Abdullah (Sulawesi Selatan), dan Ridwan Kamil (Jawa Barat).

Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil ialah tiga gubernur yang selalu bersaing ketat dalam berbagai survei. Ketiganya disebut bisa dan pantas menjadi calon presiden pada 2024 berdasarkan survei Indikator Politik pada Juli lalu.

Nama tiga gubernur itu kembali muncul sebagai kepala daerah yang unggul dalam menangani covid-19 berdasarkan survei Indikator Politik pada Agustus. Akan tetapi, penanganan covid-19 itu pula yang bakal menjadi kerikil dalam perjalanan Anies Baswedan.

Pada mulanya di antara tiga gubernur itu tidak ada yang menonjol dan bahkan cenderung imbang. “Selisih nilai yang mereka dapatkan di semua aspek kepemimpinan dalam penanganan covid-19 tidak sampai 3%,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi pada 20 Agustus.

Anies Baswedan pada masa awal penanganan covid-19 bersuara lantang untuk menindak tegas warga yang masih membuat kerumunan atau kegiatan mengumpulkan orang banyak. Pada 23 Maret, Anies meminta masyarakat untuk menghindari atau menjauhi berbagai kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak orang. Jika ada pihak yang memaksa, pihak kepolisian akan menindak tegas.

Ketegasan yang dimaksudkan Anies, seperti yang diungkapkannya dalam video yang diunggah akun Instagram @humasjakfire, pada 15 September, ialah tegas tapi bukan berarti bengis ataupun kasar.

Sepertinya ketegasan Anies sangat tampak dalam kata-kata, tidak dalam perbuatan. Ia terkesan membiarkan terjadinya kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November. Meski demikian, Anies menampik kesan pembiaran tersebut.

Boleh-boleh saja Anies Baswedan menampik, warga berpendapat lain. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada 26 November menyebutkan sekitar 42% warga setuju dengan pendapat bahwa, “Gubernur DKI Jakarta telah gagal menjalankan aturan PSBB secara adil kepada semua warga DKI Jakarta tanpa memandang etnik, agama, atau golongannya,” sedangkan yang tidak setuju 33%.

Apakah Anies benar-benar gagal dan harus bertanggung jawab atas pelanggaran PSBB, masih menunggu penyidikan kasus kerumun an Rizieq di Polda Metro Jaya. Kepolisian sudah minta klarifikasi Anies dan sampai sekarang belum ada penetapan tersangka.

Tanpa berlama-lama menunggu siapa yang bersalah menurut hukum, Anies pun mencopot Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andono Warih dari jabatan masing-masing karena dinilai gagal mengantisipasi serta menangani kerumunan orang di Petamburan pada 14 November. Pencopotan yang berlaku sejak 24 November itu kental bernuansa cuci tangan.

Kasus kerumunan bisa saja menjadi batu sandungan menuju 2024. Apalagi, temuan lain dari survei SMRC ialah menyangkut popularitas dan likeability (kedisukaan), Anies memang populer (81%), tapi tingkat disukai berada di lapisan kedua (74%) bersama Prabowo Subianto (75%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (76%). Pada lapisan paling atas tingkat disukai ialah Ridwan Kamil (85%), Ganjar Pranowo (85%), Sandiaga Uno (84%), dan Khofi fah Indar Parawansa (83%). Rizieq berada jauh di bawah (43%).

Para kepala daerah yang disukai ialah mereka yang tidak hanya mengandalkan kata-kata, tapi juga paling utama ialah perbuatan. Utamanya perbuatan untuk mencegah laju penyebaran covid-19 dan ini menjadi tiket menuju suksesi nasional 2024.



Berita Lainnya
  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik