Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pilpres Amerika Rasa Indonesia

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
06/11/2020 05:00
Pilpres Amerika Rasa Indonesia
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PILPRES Amerika rasa Indonesia. Pilpres Amerika 2020 serupa Pilpres Indonesia 2019 dan 2014. Begitu lelucon politik yang muncul di media sosial.

Lelucon politik itu berawal dari kicauan David Lipson di Twitter. Jurnalis ABC Australia itu berkicau, “Feeling like Indonesian politics....” Terjemahan bebasnya, ya itu tadi, Pilpres Amerika rasa Indonesia.

Pangkal kicauan Lipson itu kiranya klaim kemenangan oleh kandidat petahana Donald Trump ketika hasil penghitungan suara belum lagi fi nal. Ini mirip klaim kemenangan oleh Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 dan 2014.

Pangkal lain ialah ancaman Trump menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Agung. Ini serupa gugatan Prabowo atas hasil penghitungan suara ke Mahkamah Konstitusi pada Pilpres 2019 dan 2014.

Ross Tapsell, pengajar dan peneliti pada Australian National University, menimpali kicauan Lipson. Tapsell berkicau, “Absolutely. But it’s not truly Indonesian politics unless Trump ends up Biden’s secretary of defense.”  Terjemahannya kira-kira, ‘Betul sekali. Tetapi itu tidak betul-betul mirip politik Indonesia kecuali Trump jadi menteri pertahanan.” Seusai Pilpres 2019, Prabowo, kandidat presiden yang kalah, menjadi menteri pertahanan dalam kabinet Presiden Joko Widodo.

Lelucon politik Lipson dan Tasell bukan sembarang gurauan politik, melainkan kritik terhadap praktik demokrasi di Amerika dan Indonesia. Lelucon itu hendak mengkritik betapa praktik berdemokrasi dalam Pilpres 2019 dan 2014 di Indonesia belum matang. Bagi Amerika, lelucon politik itu mengkritik betapa praktik berdemokrasi di negara kampiun demokrasi itu dalam tingkat tertentu mengalami kemunduran.

Pada masyarakat yang demokrasinya matang, tidak ada klaim kemenangan sebelum penghitungan suara rampung. Bagi Indonesia, ini menunjukkan demokrasi Indonesia jalan di tempat, masih berada dalam tahap transisi menuju demokrasi. Bagi Amerika, klaim kemenangan memperlihatkan demokrasinya mundur.

Pada masyarakat yang demokrasinya dewasa, semestinya tidak ada gugatan hasil pilpres. Gugatan, juga klaim kemenangan, menunjukkan ketidakpercayaan pemilu berlangsung adil, jujur, transparan. Gugatan, juga klaim kemenangan, bentuk praduga pilpres berlangsung curang.

Pada masyarakat yang demokrasinya matang, kandidat yang kalah segera mengucapkan selamat kepada kandidat yang menang, bahkan hanya berdasarkan hasil hitung cepat.

Itulah yang dilakukan Hillary Clinton yang segera menghubungi Trump untuk mengucapkan selamat pada Pilpres 2016 di Amerika. Itulah yang dilakukan Jusuf Kalla yang mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2009 di Indonesia. Clinton dan Kalla demokrat sejati.

Pada Pilpres 2000 di Amerika, Al Gore memang menggugat kemenangan George Bush ke Mahkamah Agung. Namun, selisih perolehan suara mereka terbilang sangat kecil. Begitupun, publik mempertanyakan langkah Al Gore itu.

Kicauan Ross Tapsell bahwa Pilpres 2020 di Amerika baru dikatakan mirip Pilpres Indonesia bila Trump menjadi menteri pertahanan serupa Prabowo tentu tidak bakal terjadi. Di Amerika yang menganut sistem dua partai, pemenang mengambil semuanya; the winner takes all.

Presiden terpilih pasti akan mengambil orang-orang dari partai politiknya sebagai menteri. Trump mengambil menteri dari kalangan Republik seusai memenangi Pilpres 2016. Biden, bila menang di Pilpres 2020, pasti mengambil orang-orang Demokrat sebagai menteri. Dalam hal ini, demokrasi di Amerika sangat matang.

Kicauan Tapsell terang benderang kritik terhadap praktik politik di Indonesia, bahwa praktik berdemokrasi di Indonesia belum dewasa. Demokrasi matang mensyaratkan oposisi untuk menjalankan mekanisme check and balance.

Presiden Jokowi semestinya mengangkat menteri-menterinya dari kalangan partai koalisi. Presiden Jokowi semestinya tidak meng angkat Prabowo sebagai menteri pertahanan supaya bekas rival dan partainya tetap berada di luar pagar kekuasaan, terus menjadi oposisi, konsisten melaksanakan check and balance.

Tentu saja Trump di Pilpres 2020 dan Prabowo di Pilpres 2019 dan 2014 punya seribu satu argumen untuk mengklaim kemenangan serta untuk menggugat ke MA atau MK. Pun, Presiden Jokowi punya seribu satu alasan merekrut Prabowo sebagai menterinya.

Bagaimanapun, Pilpres Amerika dan lelucon politik yang menyertainya kiranya bisa menjadi pelajaran untuk memulihkan demokrasi di ‘Negeri Paman Sam’ itu. Di tangan Trump, dengan ideologi populisme sayap kanannya, demokrasi mengalami kemunduran. Itulah sebabnya Joe Biden berkata, “Kita rebut kembali demokrasi Amerika.”

Bagi Indonesia, Pilpres Amerika dan lelucon politik yang mengekornya mesti juga diposisikan sebagai pelajaran menaikkan kelas demokrasi dari transisi demokrasi menjadi demokrasi sesungguhnya. Survei Badan Pusat Statistik menyebut indeks demokrasi Indonesia naik, tetapi sejumlah pakar menyebut praktik demokrasi di Indonesia mundur menjadi yang disebut demokrasi iliberal.

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.