Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DUGAAN kita bahwa kuartal II menjadi turbulensi ekonomi yang hebat akhirnya terbukti. Untuk pertama kali sejak 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang dalam. Pertumbuhan ekonomi anjlok lebih dalam dari yang diperkirakan, yakni minus 5,32%.
Pertumbuhan negatif memang tidak bisa dihindarkan karena kegiatan ekonomi praktis terhenti sepanjang empat bulan sejak kasus covid-19 muncul di awal Maret. Kita memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan untuk menurunkan angka penularan covid-19 karena penyebab utama penularan ialah pergerakan manusia yang mengidap virus korona.
Persoalan yang sekarang harus bisa dijawab ialah bagaimana membuat pertumbuhan negatif itu tidak berlanjut. Kita sepakat untuk segera membalikkan keadaan agar tidak terjerumus dalam situasi resesi. Kita harus menghindarkan diri dari resesi karena akan berdampak nyata kepada kehidupan masyarakat.
Resesi akan menyebabkan kegiatan ekonomi berjalan mundur. Konsekuensi paling nyata bukan hanya pendapatan masyarakat akan menurun, melainkan banyak orang akan kehilangan pekerjaan. Ketika sistem sosial tidak bisa menopang kehidupan mereka yang kehilangan pekerjaan, itu akan menciptakan kelompok masyarakat yang lapar. Berulang kali kita ingatkan, orang lapar itu sangat mudah menjadi orang yang marah. Apabila kita tidak ingin mengalami resesi, di kuartal III ini, kita mininal harus bisa tumbuh 5,32%. Pertanyaan apakah mungkin itu dilakukan dan kalau memang mungkin langkah apa yang akan dilakukan?
Kita tentu harus optimistis untuk bisa membalikkan keadaan. Namun, langkah itu harus dimulai dari sekarang dan harus tepat caranya. Kita harus segera bekerja karena kuartal III praktis tinggal satu setengah bulan saja yang tersisa.
Langkah yang pertama harus menjadi perhatian untuk mendorong pertumbuhan ialah memperbaiki belanja rumah tangga. Selama ini belanja rumah tangga menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi. Sekarang menurun lebih dari setengahnya karena daya beli masyarakat yang tergerus.
Untuk mendorong daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan memberikan bantuan langsung tunai. Ini merupakan langkah yang tepat untuk menciptakan sumber pertumbuhan. Apalagi sekarang ditambahkan kepada para pekerja formal yang gaji bulanannya di bawah Rp5 juta dengan bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan.
Faktor pertumbuhan kedua yang perlu dioptimalkan ialah belanja pemerintah. Sekarang ini masih ada anggaran sebesar Rp1.800 triliun yang harus dibelanjakan dalam lima bulan terakhir ini.
Pemerintah perlu menyisir anggaran yang ada di kementerian dan lembaga serta didorong pembelanjaannya. Kalaupun sulit membuat program, paling tidak kementerian harus bisa membuat program padat karya tunai agar masyarakat mempunyai pekerjaan.
Ketiga yang harus diperhatikan pemerintah ialah kegiatan di sektor dunia usaha. Memang kita tidak mungkin mengharapkan ada investasi baru. Namun, industri-industri yang ada harus dibantu untuk tetap berkegiatan.
Salah satu contoh industri manufaktur yang menjadi salah satu unggulan kita ialah industri kertas dan karton. Selain padat karya karena menyerap ribuan pegawai, kontribusi kepada ekspor juga besar. Produksi tahunan karton pembungkus itu sekitar 6,5 juta ton per tahun. Industri recycling ini 52% bahan bakunya berasal dari dalam negeri dan 48% berasal dari impor.
Sekarang industri ini sedang kesulitan bahan baku. Penyebabnya sebenarnya sederhana, perbedaan antara aturan dan pelaksanaan. Surat Kesepakatan Bersama tiga menteri memperbolehkan kadar plastik dalam impor karton bekas maksimal 2%, tetapi pihak Sucofindo sebagai pelaksana masih berpegang kepada aturan lama Kementerian Perdagangan maksimal 0,5%.
Akibat dari ketidaksinkronan kebijakan tersebut, industri terancam kekurangan bahan baku. Kalau industri sampai tidak punya bahan baku, otomatis harus merumahkan sebagian karyawannya. Pertanyaannya, apakah dalam kondisi seperti sekarang, ketika pemerintah membutuhkan kegiatan industri dan lapangan kerja, tidak ada jalan keluar yang bisa dilakukan pemerintah?
Sekarang ini tidak bisa pemerintah membiarkan keadaan terhenti tanpa ada solusi. Harus ada terobosan yang dilakukan apabila tidak ingin terjebak ke dalam situasi resesi. Kita harus berani berbuat untuk menghindari resesi.
Penurunan industri sangat luar biasa dalamnya di kuartal II lalu. Pemerintah harus mendata semua industri itu dan diketahui benar kondisinya. Bahkan tidak hanya berhenti sampai di sana, harus diberikan jalan keluarnya. Sekarang ini yang lebih dibutuhkan ialah tetap bergeraknya kegiatan ekonomi agar masyarakat tetap memiliki pekerjaan. Karena itu, ayo kerja!!!
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved