Biarkan Anak-Anak Sekolah

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
29/7/2020 05:00
Biarkan Anak-Anak Sekolah
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

ANAK-ANAK berisiko rendah terjangkit virus korona jenis baru yang kita kenal sebagai covid-19. Studi menunjukkan mereka yang berusia di bawah 18 tahun punya risiko sepertiga sampai setengah terjangkit covid-19. Mereka yang berusia di bawah 10 tahun, seperti yang terjadi di Inggris, seribu kali lebih rendah mengalami kematian ketika terjangkit covid-19 jika dibandingan dengan mereka yang berusia 70-79 tahun. Di Amerika tingkat kematian anak terjangkit covid 0,04%.

Anak-anak dikatakan pembawa atau carrier covid- 19, tetapi bukti-bukti baru menyebutkan mereka tidak menularkan covid-19 kepada orang lain. Di Swe dia, jumlah staf di tempat penitipan anak dan sekolah dasar yang tidak tutup selama pandemi covid-19 lebih sedikit yang terpapar jika dibandingkan dengan pekerjaan lain. Studi terbaru terhadap 1.500 siswa remaja dan 500 guru di Jerman pada Mei 2020 menyebutkan hanya 0,6% yang memiliki antibodi terhadap virus, kurang dari separuh ratarata nasional yang ditemukan dalam studi lain. Betul di Israel covid-19 menjangkiti 150 siswa, tetapi dengan pencegahan, risiko seperti itu bisa dikurangi.

Dalam jangka pendek, penutupan sekolah membawa lebih banyak mudarat daripada manfaat. Berbagai negara mengganti belajar di sekolah dengan belajar daring. Namun, belajar daring dianggap tidak seefektif belajar tatap muka di sekolah. Anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu  tidak memiliki akses internet. Anak-anak kekurangan gizi mengalami gangguan mental, bahkan mengalami kekerasan. Orangtua di Afrika dan Asia Selatan memaksa anakanak berhenti sekolah untuk kemudian meminta mereka bekerja atau menikah.

Pun dalam jangka panjang, penutupan sekolah menghadirkan mudarat lebih besar daripada manfaat. Pendidikan merupakan jalan keluar dari kemiskinan. Anak-anak yang tidak bersekolah semakin miskin kelak. World Bank memperkirakan penutupan sekolah selama lima bulan memotong penghasilan bagi anak-anak sebesar U$10 triliun, setara dengan 7% GDP tahunan.

Majalah The Economist edisi 18 Juli 2020 menyajikan tajuk berjudul Let Them Learn. The Economist merekomendasi sekolah dibuka sesegera mungkin begitu kondisi aman. Rekomendasi itu didasarkan pada data tingkat kerentanan anak yang rendah terhadap covid-19 serta fakta membiarkan penutupan sekolah lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.

Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, dua hari lalu mengatakan Kemendikbud telah mengambil langkah-langkah mempersiapkan pembukaan sekolah di luar zona hijau secara terbatas. Pemerintah semestinya sudah melihat data dan fakta sebelum mengambil keputusan itu.

Ikatan Dokter Anak Indonesia memproyeksikan dari 60 juta anak Indonesia sepa ruhnya bisa terpapar covid-19 bila sekolah dibuka. Namun, melihat studi terbaru bahwa anak lebih kebal terpapar covid-19 dan tidak menularkannya, jumlah anak yang tertular covid-19 semestinya tidak sebesar yang diproyeksikan IDAI.

Per 12 Juli 2020, di Indonesia jumlah anak yang terjangkit covid-19 sejumlah 5.813 atau 7,6% dengan tingkat kematian 0,9%. Sekarang ini kiranya tingkat kesembuhan anak bertambah bersamaan dengan semakin tingginya tingkat kesembuhan total.

Orangtua di Indonesia mengeluhkan pembelajaran jarak jauh, terutama terkait dengan akses internet, seolah belajar da ring satu-satunya metode belajar jarak jauh. Orangtua juga mengeluhkan kerepotan mengajari anak-anak mereka di rumah. Belum ada kabar di Indonesia orangtua memaksa anak berhenti sekolah dan kemudian menyuruh mereka bekerja atau kawin. Namun, untuk membuka sekolah, kita tak harus menunggu ada orangtua memaksa anaknya berhenti sekolah dan menyuruh kerja atau kawin.

Sejumlah negara seperti Prancis, Denmark, Tiongkok, dan Selandia Baru, sudah membuka sekolah dengan tetap mengambil langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran covid-19. Negara-negara itu mengizinkan guru-guru yang rentan terkena covid-19 tinggal di rumah. Mereka mengurangi ukuran kelas sehingga anakanak tidak harus sepekan penuh bersekolah. Mereka mengatur jadwal masuk kelas untuk menghindari kerumunan di koridor dan gerbang sekolah. Mereka juga mengatur jadwal istirahat untuk mengurangi kerumunan di kantin atau ruang makan. Mereka mewajibkan anak-anak memakai masker dan menjaga jarak fisik.

Kita mesti belajar dari Prancis, Denmark, Tiongkok, dan Selandia Baru bila kita memutuskan membuka sekolah. Bila kita tak mau belajar dari negara-negara tersebut, lebih baik pembukaan sekolah ditunda sampai vaksinnya ditemukan. Itu artinya kita mesti menanggung mudarat lebih lama dan lebih dalam dari penutupan sekolah berkepanjangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.