Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wisata Balas Dendam

Gaudensius Suhardi, Dewan Redaksi Media Group
28/5/2020 05:00
Wisata Balas Dendam
Gaudensius Suhardi, Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KARANTINA diri, berdiam di rumah saja, selama masa pandemi covid-19 ialah pengorbanan terbesar. Itu pengorbanan karena manusia sesungguhnya makhluk bermain, homo ludens. Ia tidak mau dipasung waktu dan tempat. Ia ingin terus bergerak.

Bergerak bagi masyarakat pascamodernisme ialah pelesiran. Begitu lockdown dicabut pemerintah Tiongkok, warga pun berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata. Mereka melakukan wisata balas dendam, revenge tourism.

Survei di negara maju menyebut wisata dilakukan setelah karantina dicabut. Rata-rata mereka ingin bepergian selama tiga bulan. Masyarakat Indonesia pun memilih berwisata setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.

Indonesia harus merebut kembali peluang kunjungan wisatawan mancanegara pascapandemi covid-19. Rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dalam lima tahun terakhir (2014-2018) mencapai 14% per tahun. Apalagi, dalam dua tahun terakhir, pariwisata sudah menggeser kelapa sawit dan tambang dalam hal menyumbang devisa terbesar negara. Sumbangan pariwisata pada 2018 mencapai US$17 miliar.

Merebut kunjungan wisatawan mancanegara pascapandemi butuh persiapan. Persiapannya dilakukan saat ini juga, jangan ditunda-tunda. Pemerintah sebaiknya menetapkan protokol untuk menyambut kenormalan baru di industri pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengakui pihaknya sedang memformulasikan sejumlah protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan untuk industri pariwisata.

Protokol saja belumlah memadai. Indonesia mesti jeli memilih prioritas destinasi wisata. Ada kesadaran di kalangan wisatawan bahwa pelesir tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan.

Physical distancing sudah terpatri di benak wisatawan. Dengan demikian, mereka cendrung menghindari tempat ramai, menghindari kerumunan. Mereka memilih wisata luar ruangan atau wisata alam.

Wisata alam cocok untuk Labuan Bajo, satu dari lima destinasi superprioritas. Apalagi, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang lebih besar untuk tujuan wisata di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, itu. Tidaklah berlebihan untuk menyebut Labuan Bajo sebagai legacy Jokowi di bidang pariwisata.

Presiden meminta agar Labuan Bajo terus berbenah. Salah satunya karena daerah itu disiapkan untuk menjadi tempat penyelenggaraan KTT G-20 pada 2023.

Sebuah badan khusus pun dibentuk. Badan Otorita Pariwisata dibentuk melalui Perpres Nomor 32 Tahun 2018 tentang Badan Otoritas Pengelolaan Pariwisata Labuan Bajo Flores. Badan itu bekerja untuk seluruh Pulau Flores. Akan tetapi, faktanya, kabupaten lain terpukau menjadi penonton pariwisata.

Eloknya, seluruh kabupaten di Flores fokus untuk mendukung Labuan Bajo sebagai tuan rumah G-20. Semua kepala daerah perlu menyiapkan wisata alam unggulan. Jangan tergoda, apalagi tergelincir, oleh keinginan pembangunan di luar pariwisata. Pembangunan yang hanya merusak bumi, tambang batu gamping dan pabrik semen misalnya, dibuang ke laut saja.

Komodo yang menjadi primadona wisatawan mancanegara itu tidak hanya ada di Manggarai Barat. Binatang purba itu juga terdapat di Manggarai Timur. Disebut rugu dalam bahasa lokal. Rugu memiliki postur tubuh dan DNA mirip dengan komodo yang disebut ora di Pulau Rinca.

Rugu kalah pamor dari ora karena Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur tidak mempromosikannya secara masif. Selain rugu, di daerah itu terdapat danau Rana Tojong yang ditumbuhi ribuan teratai terbesar kedua di dunia setelah India. Pantainya tidak kalah indah dari Labuan Bajo. Itulah potensi wisata alam.

Membangun pariwisata alam di Flores bagian dari pertobatan ekologis. Luka-luka atas bumi yang disebabkan tangan-tangan manusia masih membekas. Lubang bekas tambang masih menganga di mana-mana.

Wisata alam kredo baru menyejahterakan rakyat. Hanya saja, dibutuhkan kepala daerah yang kreatif seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang berhasil menyulap daerah santet menjadi tujuan pariwisata terbaik. Wisata balas dendam ialah peluang emas untuk kepala daerah yang masih waras berpikir.



Berita Lainnya
  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.