Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Jokowi menegaskan tidak ada lockdown. Namun, hingga kini perdebatan perlu-tidaknya lockdown untuk mencegah penyebaran virus korona di Tanah Air tetap membahana di ruang publik.
Banyak yang 'mengompori' negara ini melakukan lockdown. Mereka, sebutlah, para pendukung lockdown. "Jangan takut lockdown," kata mereka. "Kalau terlambat lockdown, Indonesia bisa seperti Italia yang jumlah penderita koronanya melonjak tajam," kata mereka lagi.
Tak sedikit pula yang menginginkan Presiden tidak melakukan lockdown. Mereka, sebut saja, para penolak lockdown. Kata para penolak lockdown, "bila lock, negara bisa down; bila 'dikunci', negara bisa 'jatuh'."
Pengusung lockdown menuding penolak lockdown menakut-nakuti. Padahal, pengusung lockdown, dengan mengatakan Indonesia bakal serupa Italia bila tidak lockdown, juga menakut-nakuti. Penolak lockdown menuduh pengusung lockdown menjerumuskan negara ke jurang kebangkrutan. Padahal, kalau benar Indonesia bakal serupa Italia bila telat lockdown, para penolak lockdown sebetulnya juga menjerumuskan negara.
Lockdown kira-kira situasi ketika kepala negara atau kepala pemerintahan memutuskan mengunci satu negara, satu kota, atau satu wilayah sehingga orang tidak bisa keluar-masuk negara, kota, atau daerah itu. Pergerakan di dalam negara, kota, atau wilayah pun sangat dibatasi, kecuali untuk keperluan mendesak, semisal ke rumah sakit. Tentara dan polisi bergerak untuk memastikan orang tidak berkeliaran sesuka hati.
Para penolak, bila negara memutuskan lockdown, khawatir sektor informal yang menguasai hajat hidup sebagian besar orang Indonesia bisa mati. Tukang starling alias 'starbuck keliling' tak bisa berkeliling menjajakan kopi sasetan.
Banyak perusahaan rugi bahkan gulung tikar lantaran tetap harus membayar gaji karyawan yang tidak bisa bekerja karena lockdown. Bila negara yang menjamin ekonomi warga negara, utang negara bakal menggunung. Jokowi bakal di-bully sebagai presiden doyan utang. Sebagai perbandingan, utang Prancis yang memutuskan lockdown kabarnya bertambah sekian ratus atau sekian ribu euro per detik.
Intinya, para penolak lockdown khawatir, lockdown membuat ekonomi terpuruk. Mudarat ekonominya lebih besar daripada manfaat kesehatannya. Lockdown sangat rumit, tidak semudah mengunci pintu. Bagi penolak lockdown, bekerja, belajar, dan beribadah di rumah serta menjaga jarak sosial sudah cukup untuk memutus penyebaran korona.
Para pendukung lockdown berargumentasi kesehatan lebih penting daripada ekonomi. Bila pemerintah tidak lockdown, keterpurukan ekonomi bakal lebih parah lagi kelak. Bagi mereka, lockdown satu-satunya resep keluar dari wabah korona.
Para pendukung lockdown menunjuk Tiongkok yang sukses meredakan pandemi korona dengan lockdown. Kita belum tahu apakah lockdown Prancis, Italia, Malaysia, dan negara-negara lain yang melakukan lockdown sukses atau gagal. Para penolak lockdown menunjuk Korea Selatan yang berhasil menangani penyebaran korona tanpa lockdown.
Presiden Jokowi pasti sudah mempertimbangkan mudarat-manfaat lockdown. Presiden semestinya pintar dan bijak mengambil keputusan. Kalau tidak pintar dan tidak bijak, mana mungkin Jokowi jadi presiden, dua periode pula.
Tidak mungkin Presiden sengaja menyengsarakan rakyatnya. Semua kepala negara ingin mengakhiri pandemi korona. Kita percaya, ketika Presiden memutuskan tidak ada lock, itu pasti karena dia tidak ingin negara down. Kalaupun Presiden kelak memutuskan lock, dia sudah mempertimbangkan segala sesuatunya agar negara tidak down.
Yuval Noah Harari, penulis buku laris Homo Deus dan Sapiens, menulis di Time bahwa persoalan akut dalam menangani pandemi korona ialah hilangnya kepercayaan satu sama lain. Tulis Harari, to defeat an epidemic, people need to trust scientific expert, citizens need to trust public authorities, and countries need to trust each other. Mengikuti jalan pikiran Harari, sebagai warga negara selayaknya kita membantu negara melawan korona dengan percaya kepada otoritas.
Iwan Fals pun membantu mendukung Jokowi dalam menghadapi masalah korona. Penyanyi legendaris itu mengunggah foto Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'ruf Amin di akun Twitter-nya seraya menulis, 'Yang kuat, ya Pak, tetap gagah, pimpin bangsa ini keluar dari masalah'.
Kalau enggan atau tak bisa membantu, janganlah mengganggu seperti Said Didu. Di saat kita semua bergotong royong menghadapi korona, bekas komisaris di satu BUMN ini menulis di Twitter-nya, 'Wahai mahasiswa dan cendekiawan, di mana kalian semua? Negerimu sedang krisis', disertai tagar 'Indonesia butuh pemimpin'.
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved