Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Perempuan Bersih-bersih Parlemen

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
05/10/2019 05:10
Perempuan Bersih-bersih Parlemen
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI)

SEORANG teman yang baru pertama kali terpilih menjadi anggota legislatif bertanya kepada saya, apa yang mesti dia lakukan di parlemen. “Jangan korupsi. Itu saja dulu,” jawab saya.

Terus terang, saya menaruh harapan korupsi oleh anggota DPR berkurang dengan semakin banyaknya anggota-parlemen perempuan. Meski belum memenuhi angka 30%, jumlah perempuan anggota-parlemen periode 2019-2024 meningkat. Pada Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di parlemen mencapai 21%, lebih besar jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 sebesar 17%, Pemilu 2009 sebesar 18%, dan Pemilu 2004 sebesar 11%.

Pada suatu masa, perempuan dituding sebagai penyebab korupsi. Lelaki atau suami boleh berbangga disebut kepala keluarga. Perempuan semestinya lebih berbangga karena mereka leher keluarga. Leher mengatur kepala mendongak atau menunduk, menengok ke kiri atau ke kanan. Kepala keluarga korupsi karena digerakkan leher keluarga. Suami korupsi demi memenuhi kebutuhan istri yang doyan jajan atau dandan.

Itu jelas tudingan berbias gender. Itu cuma taktik suami menghindari dosa korupsi dengan menumpahkannya kepada istri. Dasar lelaki, maunya benar sendiri.

Ketika menjadi penanggung jawab siaran Pemilu 2009 di Metro TV, saya mengundang aktivis perempuan yang peduli dengan ke­terwakilan perempuan di parlemen tampil di satu acara bincang-bincang pemilu. Darinya saya mendapat informasi bahwa nyaris tak ada korupsi di parlemen negara-negara Skandinavia karena keterwakilan perempuan di sana hampir mencapai 50%.

Penelitian yang dilakukan oleh David Dollar, Raymond Fisman, dan Roberta Gatti, pada 1999, menemukan adanya korelasi positif antara jumlah perempuan di lembaga legislatif dan lembaga publik dengan tingkat korupsi di satu negara.
Penelitian itu menghasilkan teori bahwa peningkatan perempuan di lembaga legislatif dan dunia publik akan menurunkan tingkat korupsi. Penelitian yang disponsori Bank Dunia itu juga menghasilkan rekomendasi jumlah perempuan di dunia publik mesti ditingkatkan karena perempuan merupakan kelompok yang dapat menghasilkan pemerintahan yang jujur dan bersih.

Bicara kejujuran, perempuan makhluk jujur, setidaknya lebih jujur jika dibandingkan dengan laki-laki. Bendahara organisasi atau bagian keuangan perusahaan umumnya perempuan.

Pada Pemilu 2014, harian ini mendukung sepenuh hati kampanye ‘Pilih Caleg Perempuan’ yang diinisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Terbawa suasana, saya pada Pemilu 2014 memilih caleg perempuan untuk DPRD kota, DPRD provinsi, dan DPR RI, tanpa memedulikan parpol mereka.

Namun, faktanya sejumlah perempuan anggota parlemen terlibat korupsi. Angelina Sondakh, Wa Ode Nurhayati, dan Eni Saragih menjadi contoh buruk perempuan anggota lembaga legislatif yang terlibat korupsi. Publik kecewa. Harapan bagi bersihnya parlemen dari korupsi seperti terkubur.

Harapan itu kini seperti ‘bangkit dari kubur’ dengan semakin banyaknya keterwakilan perempuan di parlemen periode 2019-2024. Apalagi, pimpinan DPR dan MPR perempuan.

Jangan sampai serupa kampanye keluarga berencana ‘anak laki-laki atau perempuan sama saja’, anggota perlamen laki-laki atau perempuan sama saja, sama-sama doyan korupsi.

Kita berharap ada perbedaan dan perubahan, yakni berkurangnya korupsi di DPR, dengan kehadiran semakin banyak perempuan di sana. Syukur-syukur dengan kepemimpinan perempuan selama lima tahun ke depan tak ada anggota DPR jadi tersangka korupsi.



Berita Lainnya
  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik