Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) mencatat sidang perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP-kada) 2024 didominasi dari wilayah Indonesia timur. Urutan tiga teratas ditempati oleh Papua Tengah sebanyak 20 perkara, Maluku Utara sebanyak 19 perkara, dan Papua sebanyak 18 perkara.
Pada perhelatan Pilkada Gubernur, 7 dari 10 provinsi dengan permohonan sengketa Pilkada 2024 berasal dari Indonesia timur. Dalam hal ini, Provinsi Papua Selatan menjadi wilayah dengan jumlah permohonan terbanyak, yakni tiga perkara.
Pakar hukum pemilu Universitas Indonesia, Titi Anggraini menjelaskan distribusi jumlah perkara yang masuk ke MK tersebut menunjukkan bahwa daerah-daerah dengan kompleksitas geografis dan tingkat partisipasi politik tinggi memiliki potensi sengketa yang lebih besar.
“Pilkada di Papua memang memiliki banyak problematika mulai dari masalah integritas dan profesionalitas penyelenggara, gangguan keamanan, ataupun kecurangan yang melibatkan politik uang, intimidasi, maupun manipulasi suara,” jelas Titi kepada Media Indonesia pada Rabu (21/1).
Titi mengatakan pada Pilkada 2024, konflik terkait sistem noken memang banyak bermunculan di Papua. Selain itu, pelaksanaan Pilkada juga diwarnai berbagai masalah, mulai dari tahapan penyaluran logistik, hari pencoblosan, hingga proses rekapitulasi. Masalah ini memicu kerugian, mulai dari kekerasan hingga berdampak pada hak politik masyarakat sipil.
“Banyak PR yang harus diselesaikan khususnya terkait dengan akuntabilitas sistem noken dan juga kredibilitas penyelenggara pemilunya,” katanya.
Diketahui, dalam sistem noken, kelompok masyarakat di suatu wilayah bisa mengambil kesepakatan bersama untuk memilih calon tertentu. Bisa juga suara dari kelompok masyarakat itu ditentukan oleh kepala suku.
Selain itu, Titi juga menekankan pentingnya bagi penyelenggara pilkada kedepan untuk mengantisipasi adanya konflik horizontal yang berimbas pada keselamatan pemilih.
“Perlindungan terhadap pemilih dalam menggunakan hak pilih dan agar suaranya tidak direkayasa juga masih menjadi tantangan besar di Papua. Karena itu, ke depan seleksi penyelenggara pemilu di Papua harus diperbaiki,” ujarnya.
Titi menilai, penyelenggara pemilu harus memperhatikan hak politik masyarakat secara merata. Apalagi, banyak masyarakat yang berasal dari daerah konflik yang mengungsi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu memastikan kelompok-kelompok marjinal bisa menyalurkan hak politik secara netral.
“Jangan sampai ada intervensi politik dalam bentuk apapun, termasuk juga bagaimana memastikan profesionalitas petugas sehingga bisa menyelenggarakan pemilihan dengan benar sesuai aturan main yang ada,” katanya.
Menurut Titi, Papua selalu menjadi wilayah langganan dengan pelanggaran dan sengketa terbanyak dalam pilkada. Atas dasar itu, dia menekankan pentingnya penegakan hukum secara efektif dan berkeadilan.
“Hal itu khususnya terkait penyimpangan dan manipulasi dalam praktik penggunaan noken yang acap kali dicurangi oleh para oknum yang berkomplot dengan elite politik tertentu,” ujar Titi.
Lebih jauh, Titi menekankan agar partai politik bergerak untuk memberikan pendidikan politik sebagai komitmen jangka panjang yang harus dilakukan secara serius dan melibatkan semua pihak di Papua.
“Jangan sampai literasi politik tidak berkembang yang akhirnya terus membuat kondisi demokrasi di Papua tidak bisa maju dan mengejar ketertinggalan dibanding daerah lain,” tandasnya.
Terpisah, Peneliti dari Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Haykal mengatakan bahwa proses pelaksanaan baik pemilu maupun pilkada di wilayah papua masih memiliki banyak catatan. Kendati demikian katanya, hal itu bukan menjadi alasan untuk mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung.
“Perbaikan harus dilakukan dengan evaluasi menyeluruh terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan teknis penyelenggaraan yang masih banyak kekurangan,” tandasnya. (Dev/M-3)
Dalam konteks pilkada, komunikasi ini meliputi interaksi antara peserta pemilihan, penyelenggara, serta masyarakat.
Guru Besar Ilmu Hukum Konstitusi Andi Muhammad Asrun mengungkapkan sejumlah pola yang kerap terjadi dalam sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kuasa hukum pemohon berpandangan harus melayani sesuai keinginan pasangan yang kalah demi memenuhi prinsip gugur kewajiban.
Permohonan terbanyak berasal dari sengketa hasil pilkada tingkat kabupaten, yakni sebanyak 55 permohonan.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) telah menerima 81 permohonan perselisihan atau sengketa Pilkada Serentak 2024, baik untuk pemilihan bupati-wakil bupati maupun wali kota-wakil wali kota
Ridwan Kamil (RK)-Suswono akan mengajukan gugatan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved