Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan, Pilkada Jawa Tengah sangat membetot perhatian publik karena mempertemukan dua jenderal di Polri dan TNI, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa dan mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen Ahmad Luthfi.
"Itu akan menjadi menarik (Pilkada Jawa Tengah), satu TNI satu Polri, bintang empat melawan bintang tiga, harus kirim-kirim doa banyak itu," kata Founder Lembaga Survei KedaiKOPI kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Selain karena faktor perang bintang, Pilkada Jawa Tengah sangat menarik untuk dinantikan karena daerah itu merupakan basis tradisional PDI Perjuangan (PDIP). Partai banteng mocong putih dipastikan bakal menggelontorkan seluruh kekuatan demi berkuasa lima tahun mendatang.
Baca juga : Pergerakan Kandidat dan Pendukung di Pilgub Jawa Tengah kian Transparan
"Perlu diingat bahwa Jawa Tengah ini akan sengit, di mana PDIP akan mengeluarkan seluruh tenaga untuk menang, partai politik lawan juga akan mengupayakan seluruh kekuatan untuk mengalahkan PDIP," tegas Hensat.
Peran pendamping kedua bakal calon gubernur bahkan menjadi amunisi luar biasa. Andika akan berpasangan dengan mantan Wali Kota Semarang sekaligus Kepala LKPP Hendrar Priadi, sementara Luthfi akan didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dari PPP.
"Hendy (Hendrar Priadi) merupakan sosok yang lama di Jawa Tengah, Taj Yasin juga tak kalah dengan loyalisnya yang bisa dibilang banyak, sehingga faktor ini juga turut harus dilihat," cetus Hensat.
Baca juga : PDIP: Andika Perkasa Kemungkinan Diusung untuk Pilgub Jawa Tengah
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menepis isu perang bintang di Pilkada Jawa Tengah. "Ini bukan perang bintang, ini sama-sama calon yang kebetulan punya bintang. Bukan perang bintang lah, seram banget," ucap Puan.
Ia meyakini PDIP dapat mempertahankan gelar kandang banteng di Jawa Tengah. 13 partai politik (Golkar, PKB, Gerindra, PAN, Nasdem, PSI, PKS, Demokrat, PPP, Gelora, Partai Buruh, PBB, dan Partai Garuda), tidak membuat PDIP gentar. “Insyaallah, targetnya menang," tegas Puan.
Di sisi lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah menyebut kedua bakal pasangan calon di pilgub belum memenuhi syarat dokumen administrasi pencalonan.
"Kedua bakal pasangan calon masih belum memenuhi syarat. Perbaikan syarat administrasi hingga 8 September 2024," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono di Semarang, kemarin.
Menurut dia, hasil pemeriksaan kesehatan dan penelitian administrasi syarat calon telah disampaikan kepada tim dari kedua bakal pasangan calon. Disebutkan terdapat 16 item dokumen wajib dan 19 item dokumen khusus yang harus dipenuhi oleh bakal pasangan calon. (Sru/Ant/P-3)
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
LSI Denny JA Rilis Exitpool dan Quick Count Pilkada 2024 di Tujuh Provinsi
Penyandang DIsabilitas Gunakan Hak Pilihnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved