Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENJAWAB narasi potensi berlaganya kembali kedua mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), PDI Perjuangan mengibaratkannya bak laga FC Barcelona kontra Real Madrid, El Clasico.
"Kalau bicara rematch, saya kira nama Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang, big match itu diantisipasi oleh banyak sekali orang," ujar Jubir Pilkada PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro, Minggu 21 Juli 2024.
Politisi muda PDI Perjuangan itu mengungkap wajar, jika Ahok menyatakan dirinya siap kembali melawan Anies Baswedan di Jakarta. Semua kader memang dihimbau untuk bersiap diri menerima penugasan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca juga : PKB Prediksi Pilgub Jakarta Hanya Ada 2 Paslon
Lantas nama Ahok, diungkap Seno menjadi sosok yang terus relevan dibicarakan oleh Bappilu DPP PDI Perjuangan, dengan mempertimbangkan elektabilitas moncer meski hiatus dari panggung politik nasional.
"Pak Ahok ini kan lama tidak di dunia politik sejak jadi komisaris BUMN, dan tidak bicara politik cukup lama sampai pada akhirnya mundur kemarin. Tetapi suprisingly secara elektabilitas tinggi, bahkan lebih tinggi daripada yang banyak calon lain yang sudah dideklarasikan misalnya. Pak Ahok lebih tinggi itu menjadi sesuatu hal yang surprising menjadi suatu variabel pertimbangan," kata Seno.
Politisi muda PDI Perjuangan itu mengungkapkan, sebagai partai yang mengedepankan aspek kaderisasi, ditambah tidak ada satupun partai politik di Jakarta yang bisa mengusung calon sendiri idealnya PDI Perjuangan berharap kader internal berlaga.
"Secara kebatinan kami menginginkan adanya kader sendiri untuk diusung sebagai calon, bukan hanya dukung mencalonkan eksternal, tetapi kami juga mengharapkan sebagai politik yang mengkader ada kader yang ikut bertarung siapapun namanya metodologi ilmiah akan digunakan," ujar Seno.
Dalam survei litbang Kompas, nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purama alias Ahok merajai survei eletabilitas Pilgub Jakarta. Anies memperoleh peringkat pertama, disusul dengan Ahok di peringkat kedua. (Z-6)
Bawaslu akan mengklarifikasi laporan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat soal dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Semua daerah didorong untuk berkoalisi dengan parpol lain karena membangun daerah harus dilakukan bersama-sama
Obor Api Perjuangan diserahkan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah H Sumanto kepada Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ketut Sustiawan.
PDI Perjuangan merekomendasikan Ono Surono sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung di Pilkada 2024.
Sikap itu merupakan penolakan atas praktik kolonialisme oleh Israel
Muhadjir Effendy mengatakan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memahami kondisi Indonesia terkait polemik keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved