Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KARAKTERISTIK sebagian besar warga masyarakat Tanah Parahyangan yang religius sulit menerima calon kepala daerah perempuan. Mereka menilai perempuan tidak cocok menjadi pemimpin atas dasar pertimbangan agama.
Demikian pendapat pakar politik dan pemerintahan Unpad Bandung, Firman Manan, saat dimintai tanggapan terkait dengan peluang kandidat perempuan dalam Pilkada Serentak 2020 di Jawa Barat.
“Kandidat perempuan sulit mendulang suara di Jawa Barat karena pemilih di provinsi ini cenderung konservatif. Bagaimanapun, warga Jawa Barat mayoritas muslim yang cenderung religius sehingga berpikiran bahwa calon pemimpin perempuan itu kurang tepat,” kata Firman, Rabu (25/11).
Seperti diketahui, di Jawa Barat, dari 25 pasangan calon di delapan daerah yang menggelar pilkada terdapat tujuh calon perempuan, yaitu Nina Agustina (calon Bupati Indramayu), Cellica Nurrachadiana dan Yesi Karya Lianti (calon Bupati Karawang), Kurnia Agustina dan Yena Rohaniah Iskandar (calon Bupati Bandung), Yusni Rinzani (calon Wakil Bupati Karawang), dan Afifah Alia (calon Wakil Wali Kota Depok).
Akibat pandangan seperti itu, sebagus apa pun kualitas dan popularitas calon kepala daerah perempuan tetap sulit meraih simpati pemilih di Jawa Barat. Hal itu terbukti ketika Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 yang saat itu diikuti Rieke Diah Pitaloka sebagai calon gubernur.
“Meski memiliki popularitas dan kapabilitas baik, artis asal Garut itu tidak mampu meraih suara terbanyak. Padahal semua orang tahu, selain populer, Rieke juga memiliki kualitas dan pengalaman bagus di politik. Dia lama di parlemen,” ujar Firman.
Adapun sejumlah perempuan yang menjadi kepala daerah di Jawa Barat sangat diuntungkan karena menjadi bagian dari politik dinasti dan memiliki keunggulan sebagai petahana. Sebagai contoh, beberapa nama kepala daerah yang semuanya bisa terpilih karena meneruskan tampuk kepemimpinan suami atau anggota keluarga yang lain.
“Ibu Atty di Cimahi dan Ibu Anna di Indramayu. Mereka meneruskan jejak suami. Ada juga Ibu Cellica di Karawang yang meneruskan jabatan wakil bupati sebelumnya,” ungkap Firman.
Meski begitu, Firman tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan terkikis di Jawa Barat. Terlebih pemilih di provinsi ini terbagi ke dalam sejumlah tipologi berdasarkan daerahnya, seperti Priangan Timur, Priangan Barat, Cirebonan, Betawi, Karawang, Subang, dan Purwakarta.
“Memang karakteristik pemilih tidak bisa dipukul rata karena perbedaan tadi. Apalagi ini pertarungannya di level kabupaten/kota. Tetapi sentimen keagamaan bagi beberapa kalangan tetap ada bahwa pemimpin harus laki-laki,” tutur Firman.
MI/AGUS M
Baliho calon Wali Kota dan Wakil Wali Depok Pradi-Afifah Alia dipasang di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, kemarin.
Bukan instan
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa memastikan seluruh kandidat perempuan yang diusung partainya memiliki kualitas bagus sehingga bukan muncul secara instan. Selain itu, dia memastikan kandidat perempuan memiliki peranan penting dalam perpolitikan di Tanah Air.
“Kami optimistis calon kepala daerah perempuan yang diusung partai kami merupakan kandidat terbaik yang memiliki kapabilitas dan sudah teruji kepemimpinannya,” kata Saan.
Calon Bupati Bandung Yena Rohaniah Iskandar maju sebagai kandidat dengan menawarkan perubahan kepada masyarakat. Menurutnya, pembangunan di daerah tersebut perlu sejumlah perbaikan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
“Saya memiliki program untuk kaum perempuan, terutama mereka yang bekerja di perusahaan atau pabrik. Agar ketika para ibu yang bekerja dan mempunyai balita bisa melihat anak mereka tanpa rasa khawatir,” kata Yena.
Di samping itu, kaum ibulah yang mencetak generasi muda dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai agama. “Kaum ibu juga memberikan bimbingan ibadah yang baik. Oleh karena itu, perempuan mengemban tugas sebagai ibu bangsa dengan tanggung jawab mulia, yaitu menyiapkan generasi penerus bangsa,” tandas Yena. (X-3)
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
SEJUMLAH orangtua siswa mengaku masih kebingungan melakukan pendaftaran secara daring atau online untuk Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat (Jabar).
Dia menambahkan pendaftaran SPMB dapat dilakukan melalui kanal spmb.jabarprov.go.id atau melalui aplikasi Sapawarga.
SETARA Institute mengecam penyegelan masjid Ahmadiyah di Kota Banjar, Jawa Barat dan mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Adnan Prasetyo, bocah yang viral karena menaiki sepeda dari Brebes hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, akhirnya dijadikan anak asuh oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved