Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Survei Poltracing : Machfud Unggul 17 Persen di Pilwakot Surabaya

Mediaindonesia.com
23/11/2020 14:39
Survei Poltracing : Machfud  Unggul 17 Persen di Pilwakot Surabaya
Paparan hasil survei Poltracing dalam Pilwakot Surabaya 2020.(Istimewa)

LEMBAGA survei yang akurat dalam memprediksi hasil Pilgub Jatim 2018, Poltracking Indonesia ikut ambil bagian dalam meramaikan Pilwali Surabaya 2020. Dalam hasil surveinya, Poltracking Indonesia menyatakan paslon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman unggul telak, sebesar 17 persen dari pesaingnya yakni Eri-Armuji.

"Dengan simulasi surat suara elektabilitas pasangan Machfud Arifin-Mujiaman 51.7 persen dan Eri-Armuji 34.1 persen," ungkap Manajer Riset Poltracking Indonesia, Masduri, dalam keterangannya, Senin (23/11)

Seperti yang telah diungkapkan, dengan data tersebut pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul sejauh 17.6 persen suara dari pesaingnya di Pilwali 2020. Lebih lanjut, Masduri memaparkan dari data tersebut terdapat 5 persen warga Surabaya yang merahasiakan jawabannya. 

Sementara itu, sebanyak 9.2 persen belum menentukan pilihannya atau undecided voters. Selain itu, Poltracking Indonesia juga memetakan elektabilitas kandidat kepala daerah Kota Surabaya secara tunggal atau tidak berpasangan. 

Secara head to head Machfud Arifin juga mengungguli Eri Cahyadi sebesar 17.6 persen suara.

"Dalam pertanyaan kandidat tunggal Walikota atau tidak berpasangan, Machfud Arifin memperoleh suara 51.9 persen dan Eri Cahyadi 34.3 persen sedangkan pemilih yang
merahasiakan jawaban sebanyak 6.0 persen dan undecided voters sebesar 7.8 persen," ujar Masduri.

Sementara itu, Mujiaman unggul 16.8 persen dari pesaingnya yakni Armuji. Di kategori ini, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya dan belum menentukan pilihan lebih tinggi dari kandidat Walikota Surabaya yang mana masing-masih berjumlah 10.4 persen dan 11.4 persen.

"Sama halnya dengan elektabilitas  kandidat tunggal Wakil Walikota, tingkat elektabilitas Mujiaman berada di 47.5 persen lebih unggul dari Armuji yang meraih 30.7 persen," tutur Masduri.

Tambahan informasi, Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. 

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu kelurahan terpilih.

Poltracking Indonesia sendiri adalah lembaga survei paling terpercaya di Indonesia. Ketika Pilgub Jatim 2018 lalu, lembaga binaan Hanta Yuda ini mengeluarkan hasil survei yang menyatakan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak unggul dari pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul )-Puti Gubtur Soekarno.

"Elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak sebesar 42.4 persen, mengungguli pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dengan elektabilitas sebesar 35.8 persen di Pilgub Jawa Timur," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda kala itu. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya