Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Publik di Tanah Air sempat dihebohkan dengan unggahan di media sosial terkait kerusakan pada filter sebuah mobil bermerek Daihatsu. Menurut unggahan tersebut, kerusakan yang sama bukan hanya terjadi di satu mobil, tetapi banyak mobil yang ditangani satu bengkel yang sama. Biang dari kerusakan itu menurut mereka adalah penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax. BBM sejenis Pertamax menurut mereka menyebabkan filter dan pompa bensin hancur.
Baca juga: Pengamat Apresiasi Pertamina Sidak SPBU Pastikan Layanan Nataru Baik
Pemberitaan viral ini kemudian membuat Pertamina Patraniaga merespons dengan melakukan investigasi produk sejenis Pertamax bersama Daihatsu. Investigasi untuk memastikan apakah benar BBM Pertamax menjadi alasan kerusakan pompa bensin dan filter mobil.
Baca juga: Jelang Nataru, Pertamina Sidak SPBU Nakal.
Investigasi cepat oleh Pertamina Patraniaga sangat penting, karena mereka sebagai penjual wajib menjaga kepercayaan pasar dan memastikan perusahaan yang diberikan tugas besar oleh konstitusi wajib membuat pelanggan nyaman dan tak merugikan konsumen.
Saya secara pribadi agak sanksi jika kerusakan filter bensin. Alasannya adalah karena sudah bertahun-tahun BBM sejenis Pertamax di pasaran tanpa menimbulkan masalah ketika digunakan kendaraan mobil atau lainnya.
Baca juga: Profil Simon Aloysius Mantiri, Bos Baru Pertamina
Alasan lain karena Pertamina harus benar-benar memastikan produk BBM sejenis Pertamax yang dikeluarkan benar-benar bagus dan tak merusak kendaraan mobil. Pertamina sebagai produsen yang memproduksi BBM menjaga reputasi di pasar dan konsumen.
Bukan hanya menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen, Pertamina juga harus menjaga reputasi negara. Karena, Pertamina adalah satu-satunya perusahaan negara yang memproduksi dan mendistribusikan BBM. Jadi, jika ada masalah dalam produk BBM yang Pertamina hasilkan, saya percaya itu bukan dilakukan secara sengaja oleh Pertamina sebagai korporasi.
Untuk itu, kita mengapresiasi langkah Pertamina yang telah melakukan investigasi atas masalah kerusakan mobil akibat penggunaan BBM sejenis Pertamax ini. Investigasi produk sangat penting untuk menjawab kerisauan publik dan ketidaknyamanan konsumen apakah benar BBM sejenis Pertamax yang menjadi sumber kerusakan mobil.
Jika sejak bertahun-tahun BBM sejenis Pertamax tak ada masalah bagi kendaraan mobil, mengapa baru sekarang terjadi masalah? Apakah ada oknum-oknum tertentu yang membuat reputasi Pertamina sebagai pemilik produk tercoreng dan tak dipercayai konsumen. Investigas juga dilakukan untuk memastikan bahwa apakah benar produk BBM sejenis Pertamax ini tak memenuhi standar?
Untuk itu, investigasi sangat penting karena itu bagian dari kebijakan responsif Pertamina sebagai korporasi untuk menjaga reputasinya di hadapan konsumen dan negara.
Langkah investigasi juga bagian dari upaya transparansi yang dilakukan Pertamina terhadap publik bahwa tak ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi dalam kasus ini. Pertamina juga mengikutsertakan pihak manajemen Daihatsu untuk melakukan investigasi. Ini penting karena narasi yang dikembangkan adalah kerusakan terjadi pada mobil produk Daihatsu.
Dalam proses investigasi, meneliti kualitas produk BBM sejenis Pertamax dan melakukan pengambilan sampel produk untuk diuji di Lemigas. Kehadiran Lemigas ini sangat penting, karena standar BBM sebelum dikeluarkan ke publik wajib hukumnya diuji di laboratorium Lemigas. Lemigas adalah badan layanan umum di bawah kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang secara independen bergerak sebagai lembaga pengujian minyak dan gas bumi yang telah terverifikasi.
Pengujian yang dilakukan mengacu pada SK Dirjen Migas No.110.K/MG.01/DJM/2002 terkait spesifikasi BBM gasoline. Pengujiannya juga harus ada metode. Lamigas biasanya menggunakan metode yang diakaui secara internasional baik menggunakan standar ASTM maupun standar internasional lainnya.
Metode ASTM yang digunakan Lamigas adalah metode acuan yang menggunakan standar yang dikeluarkan oleh American Society for Testing and materials. Metode ini sudah diakuai diberbagai negara. Jadi, metodenya sudah metode internasional.
Metode ASTM juga menjadi acuan dalam World Wide Fuel Charter (WWFC). WWFC memiliki anggota yang terdiri dari produsen-produsen dari seluruh penjuru dunia, terutama dari Eropa, Amerika Serikat dan Asia (Jepang). Keanggotannya mewakili kebutuhan teknologi yang dikembangkan. Lamigas biasanya mengeluarkan spesifikasi sesuai standar agar BBM bisa dipasarkan dalam negeri. Jika tak sesuai standar, tak boleh dikeluarkan.
Dengan investigasi yang melibatkan Lamigas, saya meyakini Pertamina akan benar-benar mendapat hasil yang baik yang akan menjawab masalah apakah benar Pertamina bermasalah dalam menghasilkan produk BBM sejenis Pertamax atau ada faktor lain yang membuat filter dan pompa bensin mobil rusak.
Hasilnya, Lamigas sudah mengumumkan hasilnya. Berdasarkan hasil lab Lamigas, tak ada masalah dalam BBM sejenis Pertamax produk Pertamina. Hasil tes Lamigas menunjukan bahwa Pertamax bukan pemicu kerusakan filter mobil dan pompa bensin mobil Daihatsu. Lamigas telah mengeluarkan spesifikasi terkait mutu BBM sejenis, Pertamax sudah layak dipasarkan di dalam negeri.
Untuk memperkuat hasil uji lab Lamigas, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) juga telah memastikan kandungan dalam BBM sejenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan.
Ahli-ahli dari ITB meneliti saat mobil tersebut dibawa ke bengkel. Di sana mereka meneliti dan ingin mengetahui penyebab kerusakan fuel pump dengan cara melepas pompa bahan bakar dan dikuras tangkinya. Dari situ, ditemukan endapan di dalam bahan bakarnya. Ahli menilai endapan ini menjadi penyebab mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa.
Tim ahli juga mencari tahu apa sebenarnya endapan tersebut dengan membawa sampel endapan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan melalui metode Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS).
Hasilnya, endapan berhasil diidentifikasi unsur-unsur pembentuknya. Selanjutnya, hasil EDS dibandingkan dengan hasil analisis Fisika Kimia yang dilakukan team Lemigas terhadap Pertamax dari beberapa SPBU yang diperkirakan menjadi sumber Pertamax bermasalah. Ternyata senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis Pertamax.
Publik di Tanah Air mestinya percaya dengan hasil uji Lemigas yang diperkuat penelitian team ahli dari ITB. Lembaga-lembaga ini berkomepten di bidangnya dan memiliki standar dalam penelitian. Lemigas adalah lembaga kredibel yang ditunjuk Dirjen Migas untuk mengeluarkan spek mutu BBM yang akan pasarkan badan usaha. Sementara, ITB adalah kampus terpecaya dalam bidang teknik di tanah air termasuk ahli dalam bidang minyak.
Yang paling penting jangan pernah meragukan reputasi Lemigas sebagai satu-satunya lembaga yang ditugaskan untuk melakukan pengujian atas produk-produk BBM yang dihasilkan Badan Usaha, seperti Pertamina.
Saya meyakini hasil laboratorium yang dilakukan Lemigas sudah sangat cukup menunjukkan bahwa BBM sejenis Pertamax yang diproduksi Pertamina bukan penyebab kerusakan pada mobil. Mari bijaksana dalam mengevaluasi sesuatu termasuk evaluasi terhadap kasus BBM Pertamax yang heboh di jagat media sosial.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
SPBU di Sungai Misang, Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dikeluhkan pengendara. Pertamax yang diisi ke tangki kendaraan mereka bercampur dengan air.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
HARGA bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan 92 (RON 92) atau Pertamax di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina tetap, sedangkan Shell, Vivo, dan BP justru mengalami kenaikan
Pertamina telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan konsumsi. Langkah yang diambil diantaranya mengamankan stok BBM di lembaga penyalur.
Bentuk bantuan yang diberikan berupa bahan bakar minyak berjenis Dexlite sebanyak 1.500 liter.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
PT Pertamina berhasil meraih penghargaan tertinggi sebagai Pembina UMKM Paling Berdedikasi dalam ajang UMKM BUMN Award 2025.
Blok Cepu, lapangan migas yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Pertamin, memiliki posisi strategis sebagai tulang punggung produksi minyak nasional.
PENYIDIK Kejaksaan Agung (Kejagung) merampungkan berkas kasus dugaan korupsi Pertamina dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved