Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Alcaraz Buru Hattrick Wimbledon, Sinner dan Djokovic Siap Menggulingkan

Khoerun Nadif Rahmat
27/6/2025 21:33
Alcaraz Buru Hattrick Wimbledon, Sinner dan Djokovic Siap Menggulingkan
Carlos Alcaraz(Instagram/@carlitoalcarazz)

CARLOS Alcaraz kembali membidik gelar juara Wimbledon untuk kali ketiga berturut-turut. Petenis muda Spanyol itu berambisi memperkuat statusnya sebagai raja baru tenis putra, sekaligus menyamai catatan elite para legenda yang pernah berjaya di All England Club.

Namun, jalan Alcaraz dipastikan tidak mudah. Jannik Sinner datang ke London dengan semangat revans usai takluk dramatis di final Prancis Terbuka awal bulan ini. Sementara itu, Novak Djokovic, sang pengoleksi tujuh gelar Wimbledon, tak kehilangan asa untuk kembali berjaya di usia 38 tahun.

Djokovic diprediksi bakal menjadikan turnamen kali ini sebagai peluang terbaiknya meraih gelar Grand Slam ke-25, melampaui rekor Margaret Court. Kekalahan dari Alcaraz dalam dua final Wimbledon terakhir menjadi motivasi tambahan bagi petenis Serbia itu.

Harapan tuan rumah kini bertumpu kepada Jack Draper, yang mengemban ekspektasi besar publik Inggris pasca mundurnya Andy Murray dari turnamen ini. Sejumlah nama lain seperti Alexander Zverev dan Taylor Fritz juga masuk dalam daftar penantang serius, berharap bisa mengakhiri dominasi Alcaraz dan Sinner dalam delapan Grand Slam terakhir.

Alcaraz, yang baru saja mempertahankan gelar di Prancis Terbuka dalam final terpanjang era Open, punya kans besar masuk jajaran elite bersama Bjorn Borg, Pete Sampras, Roger Federer, dan Djokovic sebagai petenis yang mampu menjuarai Wimbledon tiga kali beruntun sejak era profesional.

Adaptasi Rumput

Peralihan dari musim lapangan tanah liat menuju rumput memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain. Namun Alcaraz kembali menunjukkan kepiawaiannya dengan menjuarai turnamen Queen’s Club, memperpanjang rekor kemenangannya di atas rumput menjadi 29 kemenangan dari 32 laga.

"Ini kombinasi antara kesenangan dan penderitaan," ujar Alcaraz dikutip dari Channel News Asia. 

"Kami jarang bermain di permukaan ini sepanjang tahun, jadi setiap pertandingan adalah kesempatan belajar. Setiap lawan punya gaya yang berbeda di atas rumput."

Di sisi lain, Sinner masih berjuang menemukan performa terbaik di rumput. Meski lebih berpengalaman di lapangan keras dengan gelar di AS Terbuka dan Australia Terbuka, Sinner kerap kesulitan di Wimbledon. Tahun lalu, petenis Italia itu hanya mampu mencapai semifinal, dan baru-baru ini gagal di babak awal turnamen Halle.

"Saya butuh waktu untuk memulihkan fisik dan mental," ujar Sinner yang sempat menjalani larangan bertanding tiga bulan awal musim ini akibat pelanggaran doping.

Djokovic Pantang Menyerah

Meski tanpa mengikuti turnamen pemanasan, Djokovic tetap menjadi ancaman. Perjalanannya hingga semifinal di Roland Garros cukup menjadi modal kepercayaan diri untuk kembali bersaing di London.

"Kesempatan terbaik saya menambah gelar Grand Slam mungkin di Wimbledon atau lapangan keras cepat seperti Australia," kata Djokovic. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya