Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS putri Polandia Iga Swiatek mengakui bahwa dia adalah favorit juara dan merasa percaya diri menjelang upayanya untuk menjadi petenis putri keempat yang memenangi empat gelar tunggal Roland Garros di era Terbuka.
Petenis nomor satu dunia itu juga bisa menjadi petenis putri pertama yang mengangkat tiga gelar berturut-turut di Paris setelah Justine Henin pada 2007.
Swiatek yang menjadi favorit kuat setelah kembali mendominasi lapangan tanah liat musim ini tiba di Paris setelah kemenangan WTA 1.000 di Madrid dan Roma.
Baca juga : Iga Swiatek Lewati Adangan Pertama AS Terbuka dengan Mulus
Satu-satunya petenis putri dalam sejarah yang menyelesaikan tiga gelar Madrid-Roma-Roland Garros di musim yang sama adalah Serena Williams.
Namun Swiatek tidak gentar dengan apa yang bisa ia capai. "Saya nomor satu, jadi saya favorit di mana pun jika Anda melihat peringkatnya," kata Swiatek seperti dilansir dari Antara, Rabu (22/5).
"Tetapi peringkat tidak berpengaruh, jadi. Saya akan melakukan semuanya selangkah demi selangkah dan kita lihat saja nanti."
Baca juga : Duel Swiatek dan Sabalenka Memanas di AS Terbuka, Grand Slam Terakhir
"Tentu saja saya percaya diri. Saya merasa seperti saya memainkan tenis dengan hebat. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa saya benar-benar ingin tetap rendah hati dan fokus."
Petenis berusia 22 tahun itu masih punya banyak waktu untuk mengejar rekor, namun ia memilih tidak membuang banyak waktu -- empat gelar WTA 1.000 yang dia raih musim ini membuat total menjadi 10 dalam kariernya.
Catatan itu hanya terpaut 13 poin dari rekor sepanjang masa Williams.
Baca juga : Iga Swiatek Kian Dekati Gelar Ganda Madrid-Roma
Dengan empat gelar grand slam, Swiatek tidak kesulitan untuk mewujudkan performa tersebut di turnamen besar, namun menegaskan lebih sulit untuk mengangkat trofi terbesar dalam olahraga tenis di lapangan tanah liat.
"Grand slam itu berbeda. Ada tekanan yang berbeda di dalam dan di luar lapangan," kata Swiatek.
"Saya senang datang ke Paris lagi dan berada di sana. Ini tempat yang menyenangkan bagi saya. Saya sangat menikmati waktu saya di sana. Ini adalah tujuh pertandingan sulit yang harus dimenangi, jadi saya tidak menganggap remeh apa pun."
Swiatek ingin bergabung dengan Chris Evert, Steffi Graf, dan Henin dalam mengangkat trofi Coupe Suzanne-Lenglen empat kali di era Terbuka. (Z-6)
Explorer's Grand Slam adalah gelar prestisius bagi pendaki yang berhasil menaklukkan Seven Summits dan mencapai Kutub Utara serta Kutub Selatan.
Ketiga turnamen Grand Slam itu ialah Prancis Terbuka, Wimbledon, Amerika Serikat Terbuka.
Elina Svitolina masih dirasa sulit untuk bisa mengangkat trofi Grand Slam
Jelena Ostapenko masih terganggu cedera pergelangan tangan.
Sudah tujuh kali Serena Williams menjadi juara Australia Terbuka.
Karolina Pliskova belum pernah menjadi juara Australia Terbuka.
Petenis Polandia berusia 20 tahun membuktikan dirinya layak dipandang sebagai fsvorit untuk menjadi juara di Prancis Terbuka setelah tampil impresif melawan Azarenka.
Petenis berusia 21 tahun itu memburu gelar ketiganya secara beruntun di Roma dan tanpa kesulitan mengalahkan Tsurenko.
Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek mendonasikan hadiah uang kepada lembaga non-profit yang menaungi kesehatan mental di Polandia.
Akibat mundurnya Osaka, petenis peringkat tiga dunia asal Belarus Aryna Sabalenka menjadi unggulan pertama.
Bencic, yang merupakan unggulan ke-11, mendapatkan momentum awal pada set kedua setelah break pada gim keempat saat Swiatek mengendur.
Ketiga petenis itu akan bergabung dengan Aryna Sabalenka, Barbora Krejcikova, Karolina Pliskova, dan Maria Sakkari, yang telah terlebih dahulu lolos di nomor tunggal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved