Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PETENIS Ons Jabeur mengatakan akan menyumbangkan sebagian dari hadiah uang Final WTA-nya kepada warga Palestina setelah membalas kekalahannya di final Wimbledon dari Marketa Vondrousova, Rabu (1/11). Berikut ini profilnya.
Setelah meraih kemenangan pertamanya minggu ini di kejuaraan akhir musim di Cancun, petenis Tunisia, Jabeur, menahan tangis saat ia berbicara di lapangan. Matanya seolah menerawang jauh ke sebuah tempat.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini, tetapi saya tidak merasa senang akhir-akhir ini. Situasi di dunia tidak membuat saya bahagia. Sangat sulit melihat anak-anak, bayi-bayi yang meninggal setiap hari," kata Jabeur sambil menahan air matanya dan menghindari kamera.
Baca juga : Jabeur Sumbangkan Hadiah Uang WTA Finals untuk Warga Palestina
Setelah berhasil menata perasaannya, Jabeur tanpa ragu-ragu mengatakan bahwa uang hasil dari kejuaraan itu akan disumbangkan kepada warga Palestina. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya ini bukan merupakan suatu tindakan politik, akan tetapi murni kemanusiaan.
"Mungkin menyumbangkan sejumlah uang akan sedikit membantu apa yang telah mereka alami. Tetapi saya tahu uang tidak berarti apa-apa saat ini bagi mereka. Jadi saya berharap kebebasan untuk semua orang dan kedamaian untuk semua orang," tuturnya.
Lebih lanjut, Jabeur sangat merasa kesulitan menjaga fokusnya selama mengarungi kejuaraan tersebut. Ia mencoba untuk tidak menggunakan sosial media, akan tetapi itu sulit dilakukan.
Baca juga : Swiatek Menangi Laga Pertama WTA Finals
"Saya mencoba untuk tidak menggunakan media sosial sebisa mungkin, tetapi itu sangat sulit. Anda melihat video, foto, itu mengerikan, foto-foto yang mengerikan setiap hari. Itu tidak membantu saya tidur atau pulih dengan baik dan yang terburuk adalah saya merasa putus asa.
Jabeur harus mengalahkan petenis nomor dua dunia, Iga Swiatek, pada pertandingan terakhir babak round-robin pada hari Jumat (3/11) untuk bisa lolos ke semifinal di Meksiko.
Baca juga : Anak-Anak Perempuan Tunisia Bermimpi Jadi Seperti Ons Jabeur
Sumber: AFP
Baca juga : Ons Jabeur Selangkah Lagi Menuju Gelar Grand Slam Pertamanya
Ons Jabeur lahir 28 Agustus 1994 di Tunisia. Jabeur adalah petenis perempuan pertama dari kawasan Timur-Tengah, Arab, dan Afrika yang berhasil mencapai final Wimbledon.
Petenis berusia 29 tahun itu saat ini menduduki peringkat Women's Tennis Association (WTA) nomor empat dunia, merupakan peringkat tertingginya hingga saat ini.
Baca juga : Tunisia tidak Berencana Normalisasi Hubungan dengan Israel
Di Australia Terbuka 2020, Jabeur menjadi wanita Arab pertama yang mencapai perempat final turnamen Grand Slam. Ia juga pemain Arab dengan peringkat tertinggi dalam sejarah WTA.
Jabeur memenangkan 11 gelar tunggal dan satu gelar ganda di Sirkuit Wanita ITF. Ia mencapai satu-satunya final WTA pada 2018 di Piala Kremlin di Rusia yeng merupakan kompetisi level Premier.
Jabeur mencapai dua final tunggal putri junior Grand Slam di Prancis Terbuka pada 2010 dan 2011, memenangkan gelar pada final 2011.
Baca juga : Aksi Boikot Sukses, Pengelola Starbucks di Timur Tengah PHK 2.000 Karyawan
Ia adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal junior Grand Slam sejak Ismail El Shafei memenangkan gelar Wimbledon junior putra pada tahun 1964.
Setelah hampir satu dekade bermain di level ITF, Jabeur menjadi andalan di awal Tur WTA pada 2017. Ia dinobatkan sebagai Arab Woman of the Year dalam bidang olahraga pada 2019.
Jabeur mulai bermain di Sirkuit Junior ITF pada Agustus 2007 saat dirinya berulang tahunnya yang ke-13.
Bersama rekan senegaranya Nour Abbès, ia memenangkan nomor ganda pada turnamen debutnya, Turnamen Junior ITF Al Fatah Tingkat 5 di Lebanon. (AFP/Z-4).
Alexander Zverev mengonversi empat dari enam break point yang diperolehnya dalam pertandingan head to head pertamanya dengan Corentin Moutet di Stuttgart Terbuka.
Daniil Medvedev mengalahkan Adrian Mannarino di Libema Terbuka dengan skor 7-6 (6) dan 6-4.
Podcast itu akan menampilkan Serena Williams dan Venus Williams sebagai pembawa acara bersama, mewawancarai tamu.
Pasangan Aldila Sutjiadi/Eri Hozumi melaju ke semifinal Libema Terbuka usai lawan mereka Elena-Gabriela Ruse/Magali Kempen mengundurkan diri.
Jannik Sinner tampak bergerak menuju kemenangan, unggul dua set dan satu break di set ketiga, lalu memimpin 5-3 di set keempat. Namun, Carlos Alcaraz bangkit dan menang.
Carlos Alcaraz menunjukkan daya juang tinggi untuk bangkit dan meraih kemenangan 4-6, 6-7 (4/7), 6-4, 7-6 (7/3), dan 7-6 (10/2) dalam tempo 5 jam dan 29 menit di final Prancis Terbuka.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Brahim Aouissaoui, pria asal Tunisia yang melakukan serangan teroris brutal di Basilika Notre-Dame, Nice, pada Oktober 2020, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Prancis.
Jabeur mengalahkan unggulan ketujuh Jelena Ostapenko dalam dua set ketat, 7-6(4) dan 7-5.
TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Pada pertemuan "konsultatif" di Tunis, pemimpin dari Tunisia, Aljazair, dan Libia bertemu untuk membahas pembentukan koalisi regional Maghreb yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved