Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Petenis Tunisia Ons Jabeur ingin membuat sejarah dengan memenangkan gelar Grand Slam pertamanya setelah mencapai final Wimbledon tahun ini. Kegagalan pada final edisi sebelumnya memberinya pengalaman dan bekal kuat dalam menghadapi petenis Ceko Marketa Vondrousova, pada laga puncak yang akan dihelat, Sabtu (15/7) waktu London.
"Tahun lalu adalah final Grand Slam pertama saya. Jelas semakin dekat untuk memenangkan Grand Slam yang selalu saya impikan," kata Jabeur.
Petenis berusia 28 tahun itu mengaku akan menonton video final tahun lalu saat ia kalah dari Elena Rybakina. Ia mengatakan akan fokus pada aspek mental dari permainannya.
Baca juga: Jabeur Tantang Vondrousova di Final Tunggal Putri Wimbledon 2023
"Saya tahu jika Anda belum siap secara fisik, mental Anda selalu bisa menang. Itu mungkin yang terjadi dalam dua pertandingan terakhir saya," tuturnya.
Jabeur menjalani perjalanan yang sulit ke final Wimbledon tahun ini. Ia harus mengalahkan mantan juara dua kali Petra Kvitova di babak 16 besar dan unggulan ketiga Rybakina di perempat final. Hasil itu mencatatkan namanya sebagai wanita pertama yang mengalahkan tiga petenis 10 besar di Wimbledon sejak Serena Williams pada 2012.
Baca juga: Lolos ke Final, Vondrousova Ukir Sejarah di Wimbledon
Jabeur mengaku akan mempersiapkan diri secara maksimal meskipun di laga final ia akan menghadapi pemain yang peringkatnya jauh lebih rendah.
"Saya pikir final adalah final. Anda melawan seseorang, juara Grand Slam atau bukan. Saya pikir itu akan sangat sulit. Bagi saya ada satu tujuan, saya akan melakukannya. Saya akan mempersiapkan 100%. Mudah-mudahan saya bisa membuat sejarah tidak hanya untuk Tunisia, tapi juga untuk Afrika," ucapnya.
Melawan petenis non unggulan Marketa Vondrosouva, Jabeur tentu lebih diunggulkan menang. Namun, Vondrosouva juga sering memberi kejutan. Ia tampil percaya diri dalam laga semifinal melawan petenis Ukraina Elina Svitolina dengan kemenangan 6-3, 6-3. (AFP/Z-11)
Venus Williams dijadwalkan turun di nomor tunggal, Selasa (22/7) malam waktu setempat, melawan sesama petenis AS, Peyton Stearns, di laga utama DC Terbuka.
Di usia 45 tahun, Venus Williams masih mencari alasan untuk berkompetisi, mendapatkan wild card untuk edisi ke-13 dari ajang yang digelar di Rock Creek Park tersebut.
Petenis TIongkok Zheng Qinwen menjalani prosedur operasi siku kanan tersebut pada Jumat (18/7).
Casper Ruud mengalahkan petenis wildcard Swiss Dominic Stricker dengan skor 7-5 dan 7-6 (6) untuk melaju ke perempat final Swiss Terbuka.
Petenis peringkat teratas dunia Aryna Sabalenka akan memuncaki undian saat ia mengincar kemenangan kedua berturut-turut di AS Terbuka.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Alcaraz, yang kini dalam performa luar biasa, menang 6-1, 6-4, 6-4 atas Tarvet.
Sejauh ini, tenis putri memang konsisten menggunakan format best-of-three (tiga set) di semua level turnamen, termasuk Grand Slam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved