Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEBULU tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu menekankan pentingnya mengubah cara berpikir atau mindset menjadi lebih positif dan bermain dengan hati demi lepas dari tekanan saat berlaga di turnamen penting seperti Indonesia Terbuka 2023.
Hal itu menyusul grafik performa Apri dan rekannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang masih belum bisa meraih gelar hingga pertengahan tahun ini.
"Apri dan Fadia memulai di tahun ini, ya, kami memang kami harus membesarkan hati kami karena pada tur Asia ini hasilnya tidak ada yang bagus," kata Apriyani dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/6).
Baca juga: Rinov/Pitha Ungkap Kunci Kemenangan Atas Pasangan Prancis di Indonesia Terbuka
Saat ditanya apakah karena adanya tekanan yang muncul dari embel-embel Race to Olympic yang menyertai beberapa turnamen, termasuk Piala Sudirman, peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo itu mengaku ada beban dan tanggung jawab tersendiri untuk meraih poin dan lolos menuju Paris pada tahun depan.
"Yang jadi permasalahan dari saya adalah membuat itu menjadi tanggung jawab besar yang terlalu berlebihan dan tanpa sadar menjadi beban untuk saya," ungkap Apriyani.
"Setelah di Singapura, saya coba melepaskan itu semua. Saya tidak bicara sama Fadia dan pelatih, karena ini Race to Olympic, kami mati-matian mau juara, tidak usah memikirkan poinnya gimana, dan (tekanan) lainnya. Apri lepaskan itu semua dan mencoba berpikir kalau itu disimpan terus, itu tidak baik untuk saya, dan performa saya dengan Fadia karena dia mitra saya. Ini pengalaman luar biasa buat saya karena baru merasakan ini," imbuhnya.
Baca juga: The Daddies Anggap Menang dan Kalah Harus Jadi Motivasi Seorang Atlet
Mantan rekan main Greysia Polii itu melanjutkan, kini dirinya mencoba mencari celah untuk memperbaiki mentalitas dengan mantap untuk kompetisi-kompetisi mendatang.
"Coba mencari celah apa yang harus dilakukan dan diperbaiki seperti mindset, karena dari pola permainan dan fisik tidak ada masalah. Mindset, sih, yang lebih saya rasakan. Dan alhamdulillah kami main dengan hati dan tidak memikirkan apa-apa (tampil lepas)," ujar Apriyani.
Ia menambahkan, tanggung jawab besar yang ia pikul sebagai senior Fadia pun menjadi pemantik semangat baginya alih-alih menjadi beban.
"Iya mungkin karena lebih senior, Apri harus bisa membawa diri dan Fadia juga. Tanggung jawab semakin besar tapi harus jadi hal yang positif," kata Apriyani.
Sementara itu, Apri/Fadia akan menghadapi Catherine Choi/Josephine Wu dari Kanada di babak 16 besar Indonesia Terbuka 2023. (Ant/Z-1)
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
PASANGAN ganda putri Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum menang di babak pertama Indonesia Terbuka 2025.
Dalam pertandingan putaran kedua Malaysia Masters, Kamis (22/5), Apriyani/Febi menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan.
Apriyani/Febi menang dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-19 atas pasangan Tiongkok Li Yi Jing/Luo Xu Min di putaran pertama Malaysia Masters.
Apriyani/Fadia baru kembali berpasangan saat turun di Orleans Masters pada 4-9 Maret 2025, setelah Apriyani absen hampir enam bulan karena cedera.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang di babak 32 besar All England 2025.
Apriyani/Fadia menyusul pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja yang lebih dulu melaju ke perempat final.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved