Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hentikan Boikot, WTA akan Kembali Gelar Turnamen di Tiongkok pada September

Basuki Eka Purnama
14/4/2023 05:30
Hentikan Boikot, WTA akan Kembali Gelar Turnamen di Tiongkok pada September
Petenis Tiongkok Peng Shuai yang menyebabkan WTA menangguhkan kompetisi di 'Negeri Tirai Bambu' itu.(AFP/William WEST)

WTA akan kembali menggelar turnamen tenis putri di Tiongkok pada September mendatang setelah melakukan boikot selama 16 bulan terhadap negara itu terkait kekhawatiran mengenai keselamatan Peng Shuai. Hal itu diungkapkan WTA dalam pernyataan resmi, Kamis (13/4).

Peng sudah tidak pernah terlihat di luar Tiongkok setelah melontarkan tudingan dan kemudian mencabutnya bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan pejabat tinggi 'Negeri Tirai Bambu' itu.

"Pada 2021, ketika Peng Shuai dengan berani tampil, WTA mengambil sikap dan menangguhkan semua ajang di Tiongkok karena khawatir dengan keselamatannya dan keselamatan para pemain dan staf WTA," ungkap WTA di laman daring resmi mereka.

Baca juga: WTA Baru akan Kembali Gelar Turnamen di Tiongkok Setelah Bertemu Peng Shuai

WTA mengaku sempat tidak yakin keputusan mereka itu akan diterima namun kemudian mendapatkan dukungan dari banyak pihak karena dianggap mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia.

"Setelah 16 bulan menangguhkan kompetisi di Tiongkok, situasi yang ada tidak menunjukkan tanda-tanda akan berubah," kata WTA.

"Kami memutuskan bahwa kami tidak akan pernah benar-benar meraih tujuan itu dan pada akhirnya para pemain yang terkena dampak luar biasa dari keputusan kami."

Baca juga: WTA Tegaskan tetap Khawatirkan Peng Shuai

"Karenanya, WTA mencabut penangguhan operasi turnamen di Tiongkok dan akan menggelar turnamen di negara itu pada September," lanjut WTA.

WTA melanjutkan mereka telah menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat Peng dan memastikan dia tinggal dengan aman bersama keluarganya di Beijing.

Pada 2021, Peng, lewat media sosial mengungkapkan dugaan pelecehan seksual oleh pejabat senior pemerintahan Tiongkok terhadap dirinya.

Peng menyebut pejabat itu memaksa dirinya melakukan hubungan seksual saat keduanya menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun.

Namun, Peng kemudian mencabut pernyataannya itu dan mengatakan telah terjadi kesalahpahaman besar.

Tiongkok merupakan salah satu pasar terbesar WTA selama satu dekade terakhir dan organisasi itu mengalami kerugian besar sejak turnamen di negara itu dibatalkan karena covid-19 pada 2020.

Kembalinya turnamen di Tiongkok berarti WTA Finals akan melanjutkan kontraknya selama 10 tahun dengan Kota Shenzhen. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya