WTA, badan tenis dunia yang mengatur turnamen profesional putri, Rabu (4/1), menuntut bertemu langsung dengan Peng Shuai sebelum membuka peluang kembali menggelar turnamen tenis di Tiongkok.
"Kami telah mendapatkan konfirmasi bahwa Peng aman dan nyaman namun kami belim bertemu langsung dengannya," ujar WTA dalam sebuah pernyataan resmi.
"Sama dengan pemain kami lainnya, kami menuntut penyelidikan resmi atas tuduhan yang dilontarkan kepada pemerintah dan kesempatan bertemu langsung dengan Peng untuk membahas situasinya," lanjut WTA.
Baca juga: WTA Tegaskan tetap Khawatirkan Peng Shuai
Mantan petenis ganda nomor satu dunia itu tidak pernah lagi meninggalkan Tiongkok sejak melontarkan dan menarik tuduhan dirinya menjadi korban pelecehan seksual oleh pejabat teras Tiongkok.
Peng, lewat media sosial, menuding mantan wakil perdana menteri Tiongkok Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks ketika keduanya menjalin hubungan asmara selama satu tahun.
Namun, Peng kemudian dua kali membantah dirinya mengaku menjadi korban kekerasan seksual dan menyebut apa yang terjadi sebagai sebuah kesalahpahaman.
"Kami bertahan pada posisi kami mengenai Peng Shuai dan akan bekerja keras mencari solusi," ungkap WTA.
"Kami juga tidak mengubah posisi kami mengenai turnamen di Tiongkok dan kami telah mengumumkan kalender turnamen 2023 hingga Amerika Serikat (AS) Terbuka."
"Kemungkinan kembali menggelar turnamen tenis dunia di Tiongkok sangat tergantung pada situasi Peng yang dengan berani mengaku menjadi korban kekerasan seksual," pungkas WTA. (AFP/OL-1)