Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
NOVAK Djokovic mengatakan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam bahkan sudah melupakan insiden tahun lalu ketika dia dilarang tampil di Melbourne hingga akhirnya dideportasi dari Australia.
Djokovic, sebelumnya dilarang masuk Australia selama tiga tahun karena melanggar aturan status visa dan protokol kesehatan terkait vaksinasi covid-19. Namun, larangan tersebut sudah dicabut dan petenis Serbia itu pun telah beraksi dalam turnamen Adelaide International, yang merupakan turnamen pemanasan sebelum dia turun di Grand Slam pembuka musim, Australia Terbuka, yang akan dimulai pada 16 Januari.
Petenis berusia 35 tahun itu bahkan mendapatkan sambutan hangat ketika menelan kekalahan di pertandingan nomor ganda Adelaide International.
Baca juga: Djokovic Panaskan Mesin Jelang Australia Terbuka 2023
"Sangat senang akhirnya bisa kembali, dan bisa melihat penonton memenuhi stadion pada pertandingan pertama saya adalah kejutan yang sangat menyenangkan. Banyak dukungan dan banyak cinta," kata Djokovic dikutip AFP, Selasa (3/1).
Australia Terbuka tahun lalu dibayangi oleh kontroversi kasus Djokovic, yang diusir dari Australia sehari sebelum pertandingan setelah persidangan memutuskan memulangkannya.
Kejadian tersebut menjadi pengalaman terburuk bagi Djokovic namun dia mengaku sama sekali tidak menyimpan dendam dan telah melupakannya.
"Itu terjadi 12 bulan yang lalu dan artinya itu sudah lama. Saya telah melupakannya dan menatap ke depan," ujar dia.
"Tidak ada alasan bagi saya untuk fokus ke sana. Apa yang menjadi fokus Anda, itulah yang akan terjadi. Jika Anda berfokus terhadap hal-hal negatif, itulah yang akan terjadi jadi saya tidak ingin seperti itu."
"Saya tidak menyimpan dendam, saya di sini untuk bermain tenis, menikmati pertandingan olahraga dan menyebarkan energi yang baik," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Di Jakarta, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono untuk membahas kerja sama bilateral yang sedang berlangsung.
Ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Barat semakin memanas menjelang rencana pengakuan negara Palestina bulan depan.
HUBUNGAN Australia dan Israel kian meruncing setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan serangan verbal terhadap Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese “mengkhianati Israel” dengan pengakuan negara Palestina.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Pada babak kedua Indian Wells, Aldila yang berpasangan dengan petenis Hungaria Fanny Stollar harus mengakui keunggulan Tereza Mihalikova/Olivia Nicholis.
Jannik Sinner baru saja meraih gelar di Australia Terbuka 2025.
Gelar dari Australia Terbuka 2025 membuat Sinner sudah mengoleksi tiga gelar dari ajang grand slam.
Dalam perjalanannya untuk meraih gelar juara Australia Terbuka 2025, Keys sudah mengalahkan empat petenis unggulan yang masuk Top 10.
Keys membekap juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka 6-3, 2-6, 7-5 pada laga final yang berlangsung di Rod Laver Arena, Sabtu (25/1).
Novak Djokovic mengundurkan diri dari laga semifinal Australia Terbuka melawan Alexander Zverev karena cedera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved