Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TOM Pidcock menambah satu kemenangan etape ikonik Tour de France ke dalam CV-nya saat ia mengklaim kesuksesan di L'Alpe d'Huez pada akhir tanjakan solo yang panjang, Kamis (14/7).
Juara dunia cyclocross dan peraih medali emas cross country mountain bike Olimpiade itu menyerang sejak breakway dengan lebih dari 10 km tersisa di tanjakan terakhir, sepanjang 13,8 km dengan gradien 8,1%, dan tidak pernah terkejar sejak itu.
"Ini salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya," kata Pidcock, debutan di Tour de France, setelah menyelesaikan etape 12 sepanjang 165,1 km dari Briancon.
Baca juga: Juarai Etape Ke-11 Tour de France, Vingegaard Rebut Kaus Kuning
Melewati lautan para penggemar, bendera dan flare, Pidcock finis di depan pembalap sepeda Afrika Selatan Louis Meintjes dan juara Tour de France empat kali Chris Froome, yang mendapati hari terbaiknya di atas sepeda sejak kecelakaan yang mengancam kariernya pada 2019.
Pemuncak klasemen umum sementara Jonas Vingegaar mendapat serangan dari juara bertahan Tadej Pogacar di tanjakan final, tapi terlalu larut bagi sang pembalap Slovenia, yang kehilangan kaus kuningnya pada Rabu (13/7), saat ia kelelahan di tanjakan final Col du Granon.
Vingegaard asal Denmark kini unggul 2 menit 22 detik di depan Pogacar, yang menyalip Roman Bardet ke peringkat dua klasemen umum setelah sang pembalap Prancis kelelahan di beberapa kilometer terakhir.
Pemimpin tim Pidcock, Geraint Thomas, yang sebelumnya pernah menang di L'Alpe d'Huez pada 2018, finis bersamaan dengan Vingegaard dan Pogacar demi tempat di peringkat tiga klasemen umum, dengan jarak 2:26 detik dari kaus kuning.
Bardet melorot ke peringkat empat, sembilan detik berselang.
Sembilan pembalap melakukan breakaway termasuk Pidcock dan Froome, yang kewalahan menemukan kembali performanya sejak menderita sejumlah cedera serius tiga tahun silam.
Mereka membangun jarak tujuh menit di depan peloton, yang mulai buyar di bawah teriknya cuaca hari itu saat Wout van Aert dari tim Jumbo Visma merangsek ke depan rombongan.
Peloton memangkas jarak menjadi 4:15 ketika tiba di Col de la Croix de Fer.
Pidcock melesat kencang di turunan untuk melebarkan jarak lagi dan kelompok terdepan mulai menanjak ke L'Alpe d'Huez dengan keunggulan enam menit.
Pidcock menjadi yang pertama menyerang, 10,5 km dari finis, meninggalkan Neilson Powless dan Giulio Ciccone dari persaingan.
Meintjes dan Froome tertinggal tapi mendapati Pidcock dalam jarak pandang mereka sebelum sang pembalap tim Ineos Granadier itu melakukan akselerasi untuk mengubur mimpi mereka meraih kemenangan.
Di kelompok favorit, akselerasi brutal rekan satu tim Vingegaard, Primoz Roglic meninggalkan Nairo Quintana dan David Gaudu.
Sepp Kuss dari tim Jumbo-Visma juga melakukan akselerasi dan meninggalkan Bardet dan Adam Yates.
Pogacar sempat dua kali memimpin di empat kilometer terakhir, berharap membalaskan dendamnya kepada Vingegaard, satu hari setelah pembalap Denmark itu membuatnya kelelahan di pegunungan.
Akan tetapi, Vingegaard dengan mudah mengatasi serangan itu untuk kembali mengendalikan lomba. (Ant/OL-1)
Bernal hanya harus mampu mempertahankan keunggulannya di klasemen di etape ke-20 yang menempuh jarak 59 km dari Albertville.
Dia menjadi pembalap Kolombia pertama yang menjuarai balapan sepeda paling bergengsi di dunia itu, sekaligus menjadi juara paling muda dalam kurun satu abad terakhir.
Semua opsi telah dipertimbangkan, termasuk penundaan atau pembatalan TdF yang telah bergulir sejak 1903 tersebut.
Tour de France, yang dijadwalkan start di Nice pada 27 Juni, masih sesuai jadwal.
Semula, ajang balap sepeda itu dijadwalkan digelar 27 Juni hingga 19 Juli 2020.
Tour yang seharusnya digelar mulai 27 Juni itu terpaksa ditunda karena pandemi virus korona.
Dalam klasemen keseluruhan, Vingegaard memimpin Bardet dengan selisih 2 menit 16 detik dan 2 menit 22 detik dari Pogacar yang kini menduduki posisi ketiga.
Vingegaard memperoleh bonus waktu enam detik untuk finis urutan kedua sehingga dia masih memimpin di atas pembalap Slovenia itu dalam selisih waktu dua menit 18 detik.
Pembalap tim Jumbo-Visma itu memuncaki klasemen keseluruhan dengan unggul 3 menit 34 detik di depan juara bertahan Tadej Pogacar.
Vingegaard hampir dipastikan akan dinyatakan sebagai juara Tour de France di Paris, Minggu (24/7) ketika dia mengamankan kaus kuning (pemuncak klasemen) dan kaus polka-dot (raja tanjakan).
Mantan pekerja pasar ikan berusia 25 tahun itu memenangkan gelar Tour de France pertamanya, setahun setelah dia finis runner-up di belakang Pogacar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved