Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JONAS Vingegaard mendapatkan sambutan meriah saat tiba kembali di Denmark, Rabu (26/7). usai sukses mempertahankan gelarnya di Tour de France dengan ribuan orang memadati jalanan untuk menyambutnya.
"Vingegaard! Vingegaard! Vingegaard!" seru puluhan ribu warga yang berkumpul di alun-alun di depan Balai Kota Copenhagen, sama seperti tahun lalu kala Vingegaard memenangkan gelar Tour de France untuk pertama kali.
"Rasanya masih sulit dipercaya saya berhasil memenangkan Tour de France selama dua tahun berturut-turut," ungkap Vingegaard saat berpidato di Balai Kota.
Baca juga: Sukses Pertahankan Gelar Tour de France, Ini Catatan Waktu Vingegaard
"Jika ada yang mengatakan hal itu kepada saya, lima tahun lalu, saya rasa saya tidak akan percaya," lanjutnya.
Mayoritas warga yang memenuhi alun-alun di depan Balai Kota Copenhagen mengenai kaos berwarna merah-putih, warna bendera Denmark atau kaos kuning, melambangkan warna kaos yang dikenakan pemimpin klasemen Tour de France.
Pembalap sepeda berusia 26 tahun itu merupakan pembalap sepeda Denmark pertama yang menjadi juara Tour de France sejak Bjarne Riis, yang kemudian mengaku menggunakan doping, pada 1996.
Baca juga: Vingegaard Sukses Pertahankan Gelar Tour de France
"Saya adalah penggemar Anda dan tampaknya saya tidak sendirian. Anda berhasil merebut hati seluruh warga Denmark dan kami sangat bangga pada Anda," ujar Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dalam pidato sambutannya.
Vingegaard, yang berasal dari Desa Hillerslev dan bekerja di pasar ikan saat remaja, kemudian naik podium dan melambai kepada warga yang hadir.
Pada Minggu (23/7), Vingegaard masuk garis finis setelah perlombaan selama 21 hari dengan keunggulan 7 menit dan 29 detik atas pembalap Slovenia Tadej Pogacar, juara Tour de France 2020 dan 2021.
Margin itu merupakan yang terbesar sejak pembalap Italia Vincenzo Nibali menjadi juara Tour de France 2014 dengan selisih 7 menit dan 39 detik. (AFP/Z-1)
Bernal hanya harus mampu mempertahankan keunggulannya di klasemen di etape ke-20 yang menempuh jarak 59 km dari Albertville.
Dia menjadi pembalap Kolombia pertama yang menjuarai balapan sepeda paling bergengsi di dunia itu, sekaligus menjadi juara paling muda dalam kurun satu abad terakhir.
Semua opsi telah dipertimbangkan, termasuk penundaan atau pembatalan TdF yang telah bergulir sejak 1903 tersebut.
Tour de France, yang dijadwalkan start di Nice pada 27 Juni, masih sesuai jadwal.
Semula, ajang balap sepeda itu dijadwalkan digelar 27 Juni hingga 19 Juli 2020.
Tour yang seharusnya digelar mulai 27 Juni itu terpaksa ditunda karena pandemi virus korona.
Dalam klasemen keseluruhan, Vingegaard memimpin Bardet dengan selisih 2 menit 16 detik dan 2 menit 22 detik dari Pogacar yang kini menduduki posisi ketiga.
"Ini salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya," kata Pidcock, debutan di Tour de France, setelah menyelesaikan etape 12 sepanjang 165,1 km dari Briancon.
Vingegaard memperoleh bonus waktu enam detik untuk finis urutan kedua sehingga dia masih memimpin di atas pembalap Slovenia itu dalam selisih waktu dua menit 18 detik.
Pembalap tim Jumbo-Visma itu memuncaki klasemen keseluruhan dengan unggul 3 menit 34 detik di depan juara bertahan Tadej Pogacar.
Vingegaard hampir dipastikan akan dinyatakan sebagai juara Tour de France di Paris, Minggu (24/7) ketika dia mengamankan kaus kuning (pemuncak klasemen) dan kaus polka-dot (raja tanjakan).
Mantan pekerja pasar ikan berusia 25 tahun itu memenangkan gelar Tour de France pertamanya, setahun setelah dia finis runner-up di belakang Pogacar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved