Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bangkitkan Lagi Kejayaan Atletik di Papua

Dhika Kusuma Winata
13/4/2022 15:15
Bangkitkan Lagi Kejayaan Atletik di Papua
Sprinter Papua Saul Ramar berlatih di Stadion Lukas Enembe, Jayapura.(Antara)

PENGURUS Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan PT Freeport Indonesia (PT FI) resmi meneken kerja sama program pelatihan atletik nasional desentralisasi di Mimika, Papua.

Langkah itu menjadi terobosan yang diharapkan mendorong bibit atlet atletik dari Papua, yang pada masanya pernah berjaya dan menjadi andalan tim nasional.

Program pelatnas desentralisasi akan dipusatkan di Mimika Sport Complex, yang dibangun PT FI untuk ajang PON XX lalu. Kerja sama sementara ini berlangsung tiga tahun. Tahap awal, program akan diikuti 19 atlet dan 8 pelatih Papua, yang akan dibimbing tim dari Jakarta.

Baca juga: PGSI Siapkan Juara PON Papua ke SEA Games

"Kita mau rekrut pelatih internasional yang bagus juga di sana. Sehingga, dengan kualitas pelatih yang bagus, fasilitas yang bagus, makan yang bagus, bibit yang bagus, saya kira pasti kita akan melahirkan atlet nasional yang baik," ujarKetua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (13/4).

Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menjelaskan program desentralisasi secara garis besar, akan menjadi penyuplai untuk pelatnas pusat yang dikoordinasikan pemerintah. Mereka juga akan diberi kesempatan bertanding ke luar negeri.

Papua menjadi perhatian khusus lantaran dari sejarahnya menyimpan banyak potensi. Tigor menyatakan Papua selama beberapa dekade lalu, menjadi tulang punggung tim atletik Indonesia, namun sekarang kondisinya menurun.

Hal itu tercermin dari capaian tim Papua di ajang PON 2008, ketika masih bisa meraih 10 medali emas dari cabang atletik. Hingga PON terakhir, tepatnya saat menjadi tuan rumah, Papua hanya mampu mengoleksi satu emas.

Baca juga: Pemprov Papua Miliki PR Rawat Venue PON

Di tim nasional, sejak sprinter Franklin Ramses Burumi menyabet emas pada SEA Games 2011, tak ada lagi atlet Papua yang memperkuat skuad atletik Merah Putih. "Papua ini sebenarnya luar biasa. Sekarang dalam daftar rekor nasional, masih ada empat rekor yang lebih dari 25 tahun diciptakan atlet Papua," pungkas Tigor.

Direktur Utama PT FI Tony Wenas menegaskan dukungan penuh untuk program pelatnas Mimika. Pihaknya juga berharap pemanfaatan Mimika Sport Complex bisa memacu pencetakan atlet berprestasi di Tanah Papua.

"Kita sangat senang bisa bekerja sama dengan PASI. Untuk menciptakan atlet terbaik, bukan hanya dari Papua, tapi juga Timur Indonesia," kata Tony.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya