Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemerintah AS Diminta Lindungi Atlet yang Berlaga di Olimpiade Beijing 2022

Basuki Eka Purnama
01/2/2022 08:48
Pemerintah AS Diminta Lindungi Atlet yang Berlaga di Olimpiade Beijing 2022
Seorang pekerja memasang instalasi yang menampilkan logo Olimpiade Beijing 2022.(AFP/JADE GAO)

LEMBAGA pengawas hak asasi manusia Amerika Serikat (AS), Senin (31/1), menyoroti keselamatan atlet 'Negeri Paman Sam' yang akan bertanding di Olimpiade Beijing 2022, setelah Tiongkok mengancam akan menghukum atlet yang menyuarakan komentar anti-Beijing.

Komite Kongres-Eksekutif tentang Tiongkok, kelompok yang terdiri dari anggota DPR AS dan pejabat Gedung Putih, meminta Komite Olimpiade AS untuk meningkatkan upaya melindungi hak berbicara para atlet di Olimpiade musim dingin yang akan digelar pada 4-20 Februari mendatang itu.

Komite itu mengungkapkan hal tersebut setelah Yang Shu, pejabat senior di komite penyelenggara Olimpiade Beijing 2022, dalam sebuah briefing daring pada 18 Januari bahwa, "Perilaku atau pernyataan apa pun yang tidak sesuai dengan semangat Olimpiade, terlebih yang bertentangan dengan hukum dan aturan di Tiongkok akan ditindak".

Baca juga: Kontingen Taiwan akan Absen di Pembukaan Olimpiade Beijing 2022

"Melihat pernyataan Yang Shu dan perilaku pemerintah Tiongkok, kami mendesak USOPC untuk waspada dan siap membela atlet Olimpiade mana pun yang berani berbicara keras," ujar komite itub dalam surat terbuka kepada Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS tersebut.

AS, Australia, Kanada, dan Inggris, Desember lalu, mengungkapkan tidak akan mengirimkan pejabat mereka untuk hadir di upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2022 dengan alasan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan pemerintah Tiogkok terhadap warga Uighur, etnik minoritas Muslim di Xinjiang.

Keempat nega itu mengatakan atlet mereka akan tetap ambil bagian di Olimpiade Beijing 222 namun Tiongkok menanggapi keputusan itu dengan marah dan berjanji akan membuat mereka membayar mahal atas protes mereka tersebut. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya