Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KETUA Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyempatkan bertemu Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Poul-Erick Hoyer Larsendi di sela-sela penyelenggaraan BWF World Tour Finals 2021, Minggu (5/12) lalu.
Usai meyaksikan laga final ganda putra, Okto, sapaan Raja Sapta, didampingi Komite Eksekutif Teuku Arlan Perkasa Lukman bertemu dengan Poul-Erick serta Presiden Badminton Asia Anton Subowo dan juga Ketua Harian PBSI Alex Tirta.
Dalam pertemuan tersebut, Poul-Erick dan Okto sempat membahas insiden atlet Indonesia di ajang All England, Maret lalu.
Baca juga: Axelsen Rebut Tunggal Putra World Tour Finals 2021
“Saya katakan bahwa saya tiak punya masalah pribadi. Tapi, sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," kata Okto.
"Ia (Poul-Erick) menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah ada kasus seperti itu,” lanjutnya.
Insiden All England 2021 berawal ketika seluruh atlet bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena berada satu pesawat dengan pasien terinfeksi covid-19, sehingga semua atlet harus menjalani karantina.
Kendati itu regulasi resmi pemerintah Inggris, tetapi ada perlakuan berbeda yang diterapkan panitia All England dan BWF.
Hal ini sempat menjadi pertanyaan Marcus Fernaldi Gideon, mengingat tim Indonesia sudah sempat menjalani tes PCR setiba di hotel dan hasilnya dinyatakan negatif.
BWF dan panitia penyelenggara tidak memberlakukan tes ulang kepada atlet Indonesia, sebagaimana yang terjadi dengan pemain Denmark, India, dan Thailand yang sempat diketahui positif covid-19.
Mengacu pada poin 2.5 tentang misi dan peran Komite Olimpiade Nasional (NOC) dalam Olympic Charter (Piagam Olimpiade. Tertulis secara tegas bahwa NOC harus mengambil aksi melawan segala tindakan diskriminasi dan kekerasan di olahraga.
“Tapi yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya. Saya katakan KOI membuka pintu komunikasi,” ungkap Okto.
“Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, katanya terlihat di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali,” tambahnya.
Sementara itu, Poul-Erick mengatakan bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
“Indonesia memiliki arti lebih besar dibanding Anda (Okto) dan saya. Sebab, Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya,” kata Poul-Erick. (OL-1)
Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengandaskan juara All England 2025 Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada babak kedua Badminton Asia Championships (BAC) 2025
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana harus puas menjadi runner-up All England 2025 setelah kalah dari wakil Korea Selatan (Korsel) Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea) 19-21 dan 19-21.
Leo/Bagas menyerah lewat dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-19 dari pasangan Korsel Kim Won-ho/Seo Seung-jae di laga final All England
Ganda putra bulu tangkis Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akan menghadapi pasangan Korsel Kim Won Ho/Seo Seung Jae di final All England.
Debut Sabar/Reza di All England 2025 terhenti di semifinal setelah kalah dari rekan senegara Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dengan skor 14-21, 21-17, dan 15-21.
Leo/Bagas melaju ke final All England usai mengalahkan pasangan senegara mereka, Sabar/Reza dengan skor 21-14, 17-21 dan 21-15.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved