Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PASANGAN ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mendapat kemudahan di babak awal turnamen bulutangkis Indonesia Terbuka 2021. Wakil tuan rumah ini melaju ke babak kedua tanpa banyak mengeluarkan keringat.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Rabu (24/11), Praveen/Melati yang merupakan unggulan kedua itu melaju mudah ke babak 16 besar menyusul duet Jepang, Yujiro Nishikawa/Saori Ozaki, tak bisa melanjutkan permainan.
Pertandingan baru dimulai dan Praveen/Melati tengah unggul di gim pertama dengan skor 1-0 sebelum Nishikawa terpaksa keluar dari lapangan karena kakinya terlihat pincang. Akhirnya, lawan memilih untuk tidak meneruskan laga dan mengundurkan diri.
"Sayang saja, lawan tidak bisa meneruskan pertandingan. Padahal, kami ingin semua berjalan normal dan lawan tidak ada cedera, sehingga pertandingan bisa tetap berlangsung," kata Praveen dalam keterangan resmi PBSI, Rabu (24/11).
Baca juga : The Daddies Terhenti di Tangan Jawara Indonesia Masters 2021
"Kami sebenarnya juga sudah siap bertanding untuk merasakan lagi hawa kompetisi setelah bermain di Indonesia Masters, pekan lalu," imbuhnya.
Atas hasil tersebut dengan demikian, di babak kedua, Praveen/Melati menunggu lawan dari pemenang pertandingan antara Mathias Christiansen/Alexandre Boje dari Denmark dan ganda tuan rumah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Seandainya bertemu Christiansen/Boje, Praveen/Melati punya rekor bagus. Juara All England 2020 itu belum pernah kalah dari tiga pertemuan. Sedangkan melawan Rinov/Pitha, Praveen/Melati pernah kalahkan saat tampil di Malaysia Open 2019.
Pasangan Yujiro/Saori sebelumnya juga pernah mundur dari pertandingan. Pada babak awal Indonesia Masters pekan lalu, wakil asal Negeri Sakura ini memilih mundur saat tertinggal 2-5 dari ganda campuran Malaysia, Hoo Pang Ron/Cheah Yee See. (OL-7)
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan sukses merebut gelar juara di ajang Macau Terbuka 2025 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Justin Hoh.
Perombakan merupakan hasil dari evaluasi panjang terhadap performa para pemain.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved