Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Tiga Bulan Jelang Olimpiade, Tokyo Umumkan Keadaan Darurat

Rifaldi Putra Irianto
23/4/2021 11:18
Tiga Bulan Jelang Olimpiade, Tokyo Umumkan Keadaan Darurat
Warga mengenakan masker menyeberang jalan di Shibuya, Tokyo, Jepang.(AFP/Kazuhiro NOGI )

PEMERINTAH Jepang mengumumkan keadaan darurat covid-19 di Tokyo dan tiga wilayah lainnya, Jumat (23/4), tepat tiga bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade Tokyo.

"Kami memiliki masa krisis yang kuat. Kami tidak akan dapat menahan virus yang memiliki kemampuan menular yang kuat, kecuali jika kami memgambil tindakan yang lebih kuat dari apa yang telah kami ambil sejauh ini," kata Mentri Penanggulangan Virus Jepang Yasutoshi Nishimura, Jumat (23/4) dikutip dari AFP.

Pengumuman resmi keadaan darurat akan dilakukan pada Jumat (23/4) malam, dengan tindakan yang mencakup wilayah Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo.

Baca juga: Larang Aksi Protes di Olimpiade Tokyo, IOC Dituding Hipokrit

Tindakan tersebut dilaporkan akan meminta bisnis yang menyajikan alkohol untuk ditutup selama periode antara 25 April hingga 11 Mei, dan juga menutup fasilitas komersial utama seperti pusat perbelanjaan dan department store.

Media lokal mengatakan langkah tersebut juga dilakukan meminimalkan terjadinya kerumunan menyusul liburan Golden Week, yang merupakan perjalanan tersibuk di Jepang tiap tahunnya. Dan pemerintah setempat melakukan pembatasan beberapa layanan kereta dan bus untuk mencegah pergerakan.

Pihak berwenang di daerah yang terkena dampak juga cenderung melarang penonton dalam acara olahraga. Tetapi para pejabat bersikeras tindakan itu tidak akan berdampak pada penyelenggaraan Olimpiade.

Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan dukungan terhadap rencana pemerintah Jepang memberlakukan keadaan darurat di Tokyo. Ia menilai keputusan tersebut tidak berkaitan dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.

Bach mengatakan, keputusan tersebut merupakan tanggapan proaktif yang sesuai untuk periode liburan Golden Week yabg jatuh tiga bulan sebelum upacara pembukaan Olimpiade.

"Jika tindakan ini diambil, saya pikir itu akan benar-benar sejalan dengan pendekatan inisiatif yang dilakukan pemerintah Jepang, pemerintah metropolitan Tokyo, dan semua otoritas Jepang," sebut Bach dikutip dari kantor berita Kyodo.

"Itu tindakan preventif, dan untuk waktu yang terbatas. Ini benar-benar sejalan dengan kebijakan pemerintah secara keseluruhan, dan tidak terkait dengan Olimpiade," imbuhnya.

Meskipun survei secara konsisten menunjukkan mayoritas warga Jepang menantang Olimpiade diadakan tahun ini, Bach mengatakan kepercayaan IOC terhadap penyelenggaraan Olimpiade berdasarkan saran ilmiah yang diterima dari para ahli kesehatan, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bach juga optimistis, wisma atlet akan menjadi tempat yang cukup aman bagi semua orang yang terlibat Olimpiade karena tingkat vaksinasi atlet yang tinggi dan tindakan pencegahan virus yang sudah dirancang dalam 'buku pedoman' yang dikembangkan oleh IOC, serta Komite Paralimpiade Internasional dan Komite penyelenggafa Tokyo Games 2020.

Tokyo, Kamis (22/4), mencatat 861 infeksi baru, angka yang cukup tinggi sejak keadaan darurat terakhir pada Januari lalu, sementara Osaka mencatat 1.167 kasus.

Sementara itu, program vaksinasi Jepang bergerak lambat, dengan lebih dari 1,5 juta orang diberikan suntikan pertama dan hanya 827.000 yang telah menerima suntikan kedua. (AFP/Kyodo/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya