Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
IMBAS dari ditemukannya satu orang yang terinfeksi Covid-19 dalam penerbangan yang membawa tim Indonesia dari Istanbul, Turki menuju Birmingham, Inggris membuat skuad merah-putih dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.
Sesuai dengan regulasi pemerintahan Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka penumpang diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
Hal tersebut pun memunculkan pertanyaan publik, mengapa Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tak menyewa pesawat khusus rombongan tim Indonesia saat bertolak ke All England.
Padahal, saat mengikuti rangkaian tiga turnamen bulutangkis di Thailand pada Januari 2021 lalu, PBSI menyewa pesawat.
Terkait hal itu, Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna angkat bicara. Dia menegaskan, saat rangkaian tiga turnamen bulutangkis di Thailand, pihaknya terpaksa menyewa pesawat karena tidak ada penerbangan komersial.
"Ini bukan persoalan masalah sewa pesawat sodara-sodara tidak ada hubungan itu. Kita datang ke sana (Thailand) dengan pesawaan sewaan Karena gak ada pesawat komersial," terang Agung dalam konferensi pers di Kantor BPK, Jakarta, Kamis, (18/3)
"Kemarin ke Thailand tidak bisa pakai pesawat komersial selain harus charter saat itu. Kalau ada pasti kita pakai pesawat komersial dan kita patuh undang-undang dan prokes," imbuhnya.
Disebutkan Agung ia mengaku kecewa besar dengan ditariknya tim Indonesia di All England. Dia mengatakan tim Indonesia sangat layak untuk melanjutkan pertarungan, baik dari segi persiapan teknik dan menjalankan prokes.
Ia pun meminta otoritas setempat untuk membuka secara transparan fakta-fakta terkait siapa penumpang pesawat yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.
"Protokol kesehatan sudah kami terapkan, kami sangat patuh, apa yang kami lakukan sudah maksimal. Sehingga tidak alasan orang bisa melakukan hal ini kepada kita," ucapnya.
"Dan sampai saat ini kita enggak tahu di mana, Kapan, dan siapa yang berinterksi dengan kita. kan kita harus dapet informasinya dulu di mana sebenarnya pemain atau official Indonesia itu terkena nya, lalu siapa penumpang uang terinveksi Covid-19. Karena kita datang dalam kondisi sehat, sudah divaksin dan sudah dites," jelasnya.
Diterangkannya saat ini PBSI masih terus melakukan komunikasi dengan seluruh stakeholder terkait, agar penyebab ditariknya tim Indonesia dari All England dapat terbuka dengan transparan.
"Kita tetap berjuang teman-, siapa tahu ada ruang yang masih terbuka untuk terus melanjutkan pertandingan," ucapnya.
"Tetapi kalau tidak, kita tidak perlu berkecil hati, kita adalah juara yg tertunda. Kami terus melakukan komunikasi saat ini, dengan pihak Kemenlu dan Kemenpora. Agar transparan, siapa yg melakukan kontak secara intensif dengan 24 anggota tim kami," tukasnya. (Rif/OL-09)
Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengandaskan juara All England 2025 Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada babak kedua Badminton Asia Championships (BAC) 2025
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana harus puas menjadi runner-up All England 2025 setelah kalah dari wakil Korea Selatan (Korsel) Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea) 19-21 dan 19-21.
Leo/Bagas menyerah lewat dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-19 dari pasangan Korsel Kim Won-ho/Seo Seung-jae di laga final All England
Ganda putra bulu tangkis Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akan menghadapi pasangan Korsel Kim Won Ho/Seo Seung Jae di final All England.
Debut Sabar/Reza di All England 2025 terhenti di semifinal setelah kalah dari rekan senegara Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dengan skor 14-21, 21-17, dan 15-21.
Leo/Bagas melaju ke final All England usai mengalahkan pasangan senegara mereka, Sabar/Reza dengan skor 21-14, 17-21 dan 21-15.
Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior 2025 akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori beregu pada 18-22 Juli dan kategori perorangan pada 23-27 Juli.
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Diharapkan regenerasi atlet berjalan lebih seimbang dan merata.
Hingga pertengahan tahun, belum ada satu pun gelar yang diraih Indonesia.
Kegiatan ini dihadirkan sebagai ruang pembelajaran, pengembangan karakter, serta untuk mempererat semangat sportivitas antargenerasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved