Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengaku puas dengan raihan satu gelar di All England 2020. Satu gelar memang menjadi target yang dipasang PBSI.
“Tentu kami harus syukur hasil ini, karena tidak mudah. Hasil itu sudah memenuhi target yang diberikan. Kami apresiasi pemain semua yang berlaga,” kata Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto saat dihubungi, Selasa (17/3).
Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menyumbang gelar juara untuk Indonesia di ajang All England 2020. Mereka mengalahkan wakil Thailand Dechapol Puavanukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Sementara Indonesia gagal menambah satu gelar dari sektor di ganda putra. Di babak final Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kalah dari wakil Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Acmad mengaku tidak kecewa dengan penampilan Kevin/Marcus. Dari awal, kata dia PBSI tidak memasang target di sektor tertentu untuk juara di All England.
“Mereka (Kevin/Marcus) sudah tampil maksimal, lebih baik dari pertemuan sebelumnya di Guangzhou. Tetap ada evaluasi untuk selanjutnya,” kata Achmad.
Dia menjelaskan, dua misi dibawa oleh tim untuk berlaga di All England 2020. Misi pertama tentu meraih juara sesuai target. Hal itu sudah dituntaskan Praveen/Melati di ganda campuran.
Misi kedua, kata dia, mengamankan posisi untuk berlaga di Olimpiade. Achmad mengatakan, Hafiz Faizal/Gloria Emmanuelle menjadi salah satu wakil Indonesia yang bisa mengamankan posisi untuk bisa berlaga di Olimpiade 2020.
“Mereka lolos ke delapan besar All England. Artinya posisi mereka tidak berubah di rangking delapan dunia,” kata Achmad.
Hasil All England 2020 tentu akan merubah rangking BWF. Meski belum dirilis, di sektor ganda campuran, Praveen/Melati diprediksi bisa menggeser poisisi wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Hugashino di posisi empat. Artinya, Indonesia berpotensi meloloskan dua wakil di sektor itu ke Olimpiade 2020.
Sementara itu, Kevin/Marcus masih kokoh di peringkat satu dunia sektor ganda putra meski gagal di All England. Diikuti wakil Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sementara itu, tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting harus turun dari posisi tiga ke posisi enam usai hanya bisa bertahan di babak pertama All England. (Mal/OL-09)
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan sukses merebut gelar juara di ajang Macau Terbuka 2025 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Justin Hoh.
Perombakan merupakan hasil dari evaluasi panjang terhadap performa para pemain.
Sejak awal gim pertama, Alwi langsung tampil menekan dan mengatur ritme permainan.
Amri/Nita memastikan kemenangan dengan skor 21-15 dan 7-1 atas Rehan/Gloria di perempat final Makau Terbuka.
Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengandaskan juara All England 2025 Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada babak kedua Badminton Asia Championships (BAC) 2025
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana harus puas menjadi runner-up All England 2025 setelah kalah dari wakil Korea Selatan (Korsel) Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea) 19-21 dan 19-21.
Leo/Bagas menyerah lewat dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-19 dari pasangan Korsel Kim Won-ho/Seo Seung-jae di laga final All England
Ganda putra bulu tangkis Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akan menghadapi pasangan Korsel Kim Won Ho/Seo Seung Jae di final All England.
Debut Sabar/Reza di All England 2025 terhenti di semifinal setelah kalah dari rekan senegara Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dengan skor 14-21, 21-17, dan 15-21.
Leo/Bagas melaju ke final All England usai mengalahkan pasangan senegara mereka, Sabar/Reza dengan skor 21-14, 17-21 dan 21-15.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved