Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Prananda Sebut Andhika Petinju Masa Depan Indonesia

Yakub Pratama Wijayaatmaja
01/9/2019 17:55
Prananda Sebut Andhika Petinju Masa Depan Indonesia
Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, Prananda Surya Paloh.(Dok.MI/IMMANUEL ANTONIUS)

KETUA Umum Garda Pemuda NasDem, Prananda Surya Paloh, memberikan bentuk penghormatan berupa sabuk Garda Pemuda NasDem kepada Andhika 'D'Golden Boy Shabu' yang sukses mengalahkan Richard Rosales asal Filipina dalam perebutan gelar juara regional kelas terbang junior (48,9 kg) WBA Asia di Mall MGK Mega Kemayoran, Jakarta, Sabtu (31/8) malam.

Sabuk tersebut merupakan bentuk apresiasi Prananda kepada Andhika yang telah memperlihatkan pertarungan sengit di atas ring.

"Saya mengapresiasi Andhika sebagai salah satu atlet muda yang bersinar untuk masa depan," tutur politikus berusia 30 tahun itu pascapertarungan.

"Saya turut mengapresiasi manajer, promotor, pelatih dari tim Indonesia. Tak lupa, saya mengapresiasi Rosales sebagai petarung tangguh di malam ini," tambahnya.

Kemenangan yang berhasil diamankan Andhika membuat Prananda optimistis tinju profesional negeri ini bisa maju karena punya bibit-bibit yang hebat.

"Kalau memang dibina dengan benar, mungkin saya juga meminta kepada pemerintah, khususnya Kemenpora, untuk lebih memperhatikan tinju profesional karena bibit-bibitnya sudah banyak," ucap Prananda.


Baca juga: Andhika Sukses Pertahankan Sabuk Gelar Juara WBA Asia


Kemenangan Andhika merupakan salah satu kebanggaan untuk masyarakat Indonesia. Menurut Prananda, tinju di Nusantara tak kalah berpotensi menghasilkan prestasi.

"Karena tinju ialah salah satu cabor yang mumpuni untuk menciptakan juara-juara dunia kedepannya. Tinju juga salah satu cabor yang berpotensi selain sepak bola atau bulu tangkis," ungkapnya.

Prananda melihat perhatian pemerintah terhadap dunia tinju profesional masih kurang. Namun, ia juga tak bisa menyalahkan bila memang anggarannya tak sesuai harapan.

Selain masalah anggaran, Prananda juga menyoroti sistem yang ada di dunia tinju itu sendiri.

"Kurang adanya talent scouting, manajemen yang belum profesional, serta etos disiplin para atlet yang masih kurang perlu diperbaiki," tuturnya.

Sementara itu, promotor Martin Daniel berencana menyiapkan Andhika ke jenjang lebih jauh, yakni kejuaraan dunia pada November mendatang.

Rencananya, petinju asal Venezuela akan menjadi lawan Andhika di kejuaraan dunia mendatang.

"Kita sedang berdiskusi dengan badan tinju, apakah kita harus lawan Venezuela atau lawan lain. Venezuela sendiri akan bertanding pada dua bulan mendatang. Jadi, kans melawan Venezuela cukup terbuka," ucap Martin. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya