Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
TUNGGAL putra Indonesia Jonatan Christie gagal mencapai target masuk semifinal pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 setelah kalah pada pertandingan babak perempat final di St Jakobshalle Basel, Swiss, Jumat (23/8).
Satu-satunya pemain tunggal Indonesia yang tersisa pada babak perempat final itu kalah oleh pemain asal India Sai Praneeth dengan skor 22-24, 14-21.
Dalam pertandingan yang mulai dipadati penonton setelah hari-hari sebelumnya tidak begitu ramai itu, pemain Indonesia unggulan keempat tersebut berusaha mengimbangi permainan Praneeth pada gim pembuka.
Meski tertinggal sejak awal, ia tidak membiarkan dirinya terpaut jauh. Sempat tertinggal 4-8 namun kemudian berhasil menyamakan kedudukan 10-10.
Jojo --sapaan Jonatan-- sempat mendapat peluang untuk merebut gim pertama saat memimpin 21-20, namun Praneeth-lah yang akhirnya merebut kemenangan 24-22.
Pada gim kedua Jojo yang mendapat dukungan penonton dari tribune, langsung tertinggal 0-3 kemudian 1-7 dan tidak pernah mampu mengejar ketertinggalannya.
Baca juga: Fajar/Rian Susul Hendra/Ahsan ke Perempat Final
Pemain peringkat empat dunia itu sempat memperpendek jarak dengan meraih empat poin beruntun melalui serangannya hingga angka 12-15, namun kemudian tertinggal lagi sebelum menyerah 14-21.
Seusai pertandingan pemain yang baru pertama kali mencapai perempat final Kejuaraan Dunia 2019 itu mengaku ragu-ragu
menerapkan pola permainannya.
"Saya mengaku dari awal main sempat beberapa kali ragu menerapkan strategi dan pola permainannya, beberapa kali juga Sai Praneeth saya rasa mengambil kesempatan itu juga, dari pertama dia coba menyerang saya terus. Saya coba mengimbangi untuk terus bermain reli karena dia berusaha semaksimal mungkin untuk bermain cepat terus, karena mungkin dia menghindari permainan reli," kata Jojo.
Ia juga mengaku mengalami sedikit gangguan pada pergelangan kaki kanannya yang membatasi pergerakannya sehingga pada gim kedua ia tertinggal jauh. Ia mengaku trauma karena sebelumnya pernah mengalami hal serupa.
"Itu alasan saya kenapa set kedua tempo permainannya sedikit kendor," ujarnya. (OL-1)
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Wapres RI, Gibran secara khusus menyoroti partisipasi luar biasa dari peserta lanjut usia (lansia). Ia menyebut fenomena ini sebagai hal yang paling menarik dari seluruh gelaran FORNAS VIII.
Kualitas tulang yang baik sudah harus dipersiapkan sedari muda agar bisa menjadi 'tabungan' yang bisa digunakan saat memasuki usia tua.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved