Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TANGANI masalah sampah, Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah gelontorkan anggaran Rp9,6 miliar bersumber dari refocusing anggaran dan belanga tidak terduga, diharapkan penggeseran anggaran ini dapat segera mengatasi sampah di daerah ini.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (22/4) setelah gagal mendapatkan tempat pembuangan sampah dari dua daerah tetangga yakni Kabupaten Batang dan Pekalongan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan semakin gencar mencari solusi mempercepat penanganan sampah akibat ditutupnya tempat pembuangan akhir (TPA) Degayu.
Guna mengatasi masalah sampah ini, tidak tanggung-tanggung Pemkot Pekalongan melakukan respon cepat dengan penggeseran anggaran hingga Rp9,6 miliar bersumber dari refocusing anggaran sebesar Rp8 miliar dan belanja tidak terduga Rp1,6 miliar yang akan digunakan untuk pembelian peralatan penanganan sampah, penguatan sumber daya manusia dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Penggeseran anggaran ini dilakukan karena pada saat penetapan APBD, dana kedaruratan sampah belum tersedia," kata Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Nur Priyantomo usai rapat gabungan komisi DPRD dengan TAPD dan dinas terkait.
Pengalihan anggaran dari pos-pos yang bisa ditunda, menurut Nur Priyantomo, agar penanganan darurat sampah bisa segera dilakukan, sehingga ditargetkan alat-alat penunjang pengelolaan sampah akan mulai datang dalam 2-3 bulan ke depan, mulai dari pengangkutan hingga pengelolaan di tingkat TPSR dan TPST.
Selain itu menurut Nur Priyantomo pengobtimalan peran masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya dari mulai pemilahan sampah organik dan non-organik menjadi kunci agar proses pengelolaan di lapangan lebih efisien. "Ini bukan hanya soal alat, tapi soal kesadaran masyarakat harus menyadari pentingnya memilah sampah," imbuhnya .
Pemkot Pekalongan l, ungkap Nur Priyantomo, juga telah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pengelolaan sampah ke DPRD tang akan menjadi dasar hukum pelaksanaan program penanganan sampah secara komprehensif dan berkelanjutan, sehingga ke depan tidak ada lagi sampah yang langsung dibuang ke TPA Degayu.
Penanganan sampah harus dimulai dari hulu, lanjut Nur Priyantomo, diharapkan dapat segera keluar dari kondisi darurat sampah, sekaligus membangun sistem pengelolaan yang lebih modern dan partisipatif, di sini sampah tidak semua langsung dibuang ke TPA tetapi ada pemilahan dari tingkat rumah tangga akan dapat menghemat tenaga, waktu, dan biaya.(H-2)
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Dengan banyaknya sampah di dunia maya maupun di dunia nyata Media Indonesia berkolaborasi dengan Trash Ranger Indonesia
Salah satu aksi atasi sampah dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Trash Ranger Indonesia.
PT Pertamina International Shipping menjaga ekosistem laut di Kepulauan Seribu dengan melakukan aksi transplantasi terumbu karang dan pembersihan sampah di area tersebut.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mempercepat solusi darurat sampah dan mendukung target Indonesia bebas sampah 2029
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved