Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harmonisasi Keberagaman Etnis Tetap Terjaga di Tengah Penambangan Timah Di Babel

Rendy Ferdiansyah
04/2/2025 15:00
Harmonisasi Keberagaman Etnis Tetap Terjaga di Tengah Penambangan Timah Di Babel
Ilustrasi(Dok Timah)

BANGKA Belitung penghasil timah terbesar Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, juga memiliki sejarah peradaban Tionghoa yang panjang dan beragam. 

Sejak abad ke 18 orang Tionghoa telah datang ke Bangka Belitung untuk bekerja sebagai penambang timah, dan sejak itu mereka telah meninggalkan jejak peradaban.

Menurut Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung, Dato Akhmad Elvian DPMP, kedatangan penambang timah Tionghoa ke Bangka Belitung pada tahun 1722  karena  Sultan Ratu Anom Komaruddin menandatangani kontrak perdagangan Timah dengan VOC yang menyebabkan  Sultan harus meningkatkan produksi Timah sebesar 30 ribu pikul setahun. 

Dan untuk meningkatkan produksi Timah tersebut Sultan Mahmud Badaruddin I Jayowikromo, tahun 1724  mendatangkan  pekerja tambang orang - orang Tionghoa dari Vietnam, Laos, Kamboja, Pattani, Johor dan Semenanjung Malaka.

"Pekerja tambang didatangkan dari china dikarenakan jumlah timah yang harus disediakan cukup banyak," ujarnya. 

Selain menambah jumlah tenaga kerja kata Elvian, kedatangan pekerja China juga untuk memperkenalkan teknologi baru yaitu teknologi kulit dan kulong kulit. 

"Orang Tionghoa menjadi pekerja tambang di Pulau Bangka untuk memperkenalkan teknologi baru. Teknologi ini menyebabkan orang Tionghoa harus tinggal di sekitar tambang karena proses pembukaan lapisan tanah cukup lama sekitar 7 hingga 8 bulan sampai timah ditemukan dan ditambang," katanya. 

Di sisi lain, PT Timah sebagai perusahaan yang menjadi penerus kesinambungan historisitas pengelolaan Timah di Indonesia sebagai kelanjutan dari BTW, GMB, NV. SITEM, dan PN Timah dalam praktik perusahaan tetap mempertahankan dan mempekerjakan  orang Tionghoa Bangka maupun peranakan pada parit - parit penambangan Timah dengan keahliannya yang kita kenal dengan istilah Kepala Parit (parittew). 

Pada bagian akulturasi dan  asimilasi orang Tionghoa di  Bangka Belitung, Elvian mengungkapkan  bahwasanya PT Timah perlu keahlian orang Tionghoa.

"Pada industri Pewter misalnya keahlian orang Tionghoa Bangka sangat diperlukan oleh PT Timah.  Akulturasi dan Asimilasi antara orang Cina dengan bumiputera Bangka melahirkan orang - orang peranakan Bangka, menjadi bagian yang diperhatikan dalam berbagai aktivitas perusahaan termasuk CSR, walaupun aktivitasnya tidak bersentuhan lagi dengan pertambangan timah," ungkapnya. 

Dalam  menjaga keberagaman dan harmonisasai antar SARA di Bangka Belitung, ke depan ia berharap agar lebih ditingkatkan lagi terutama pada program - program yang menyentuh langsung pada bidang ekonomi, keagamaan, sosial dan kebudayaan. 

"Saya harap,   PT  Timah ke depan terus bermitra dalam menjaga harmonisasi antar SARA di Bangka Belitung. Sehingga kebutuhan dasar atau basic need serta lingkaran keintiman masyarakat akan terus terjalin dengan baik dan erat," katanya. 

Sementara itu, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengatakan, etnis oTionghoa menjadi bagian yang terpisahkan dari penambangan timah di Bangka Belitung. 

Bambang Patijaya mengatakan dalam sejarahnya, para pekerja dari China didatangkan ke Bangka Belitung untuk menjadi penambang timah. Meski saat ini tidak semuanya bekerja di sektor tambang.

"Dulu kan masyarakat Tionghoa didatangkan untuk bekerja di sektor Pertimahan. Jadi punya hubungan yang erat antara etnis Tionghoa. Meski  saat ini tidak semua bekerja di sektor pertimahan, tapi ada nilai sejarah seperti itu saya pikir punya history yang baik," ucapnya sembari menambahkan saat ini industri pertambangan timah masih menjadi tulang punggung ekonomi Babel.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya