Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tertipu Program MBG, Pelaku UMKM di Tasikmalaya Lapor Polisi

Kristiadi
01/2/2025 19:53
Tertipu Program MBG, Pelaku UMKM di Tasikmalaya Lapor Polisi
Tiga pelaku UMKM katering melaporkan kasus dugaan pidana penipuan pada program makan bergizi gratis (MBG) ke Polres Tasikmalaya Kota .(MI/Kristiadi)

TIGA pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM) katering di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat secara resmi mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tasikmalaya Kota. mereka melaporkan dugaan pidana penipuan yang dilakukan oknum paguyuban Jakwir pada program makan bergizi gratis (MBG)

Moena Rosliana, 36, warga Kecamatan Bungursari mengatakan, kasus penipuan yang mengaku sebagai utusan Presiden dan sebut Seskab RI Mayor Teddy terjadi awal Desember 2024.

Jumlahnya sebanyak 35 pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM) katering dan masuk dalam grup percakapan WhatsApp. Namun, laporan tersebut dilakukan lantaran oknum paguyuban Jakwir tidak ada itikad baik pada program makan bergizi gratis (MBG).

"Oknum yang mengaku utusan Presiden dan sebut Seskab RI Mayor Teddy dilakukan oknum paguyuban Jakwir telah melakukan penipuan terhadap UMKM katering di wilayah Kota Tasikmalaya dan kabupaten Tasikmalaya. Akan tetapi, untuk jumlahnya ada 35 pelaku UMKM ketering menjadi korban pada program makan bergizi gratis (MBG)," katanya, Sabtu (1/2).

Ia mengatakan, kasus penipuan dan tindak pidana yang dilakukan oknum Paguyuban Jakwir mengaku sebagai utusan Presiden dan sebut Seskab RI Mayor Teddy ternyata jumlah korbannya banyak, bukan hanya di Tasikmalaya saja. Namun, pelaku UMKM katering di wilayah Kabupaten Ciamis terkena tipu tercatat 80 orang, Kota Banjar 65 orang dan total keseluruhan 180 pelaku UMKM.

"Penipuan yang terjadi awalnya menerima informasi dari para pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM) katering, adanya kumpulan bersama anggota Paguyuban membahas tentang produk halal bertempat di Pertanian Cilembang di awal Desember 2024. Akan tetapi, oknum Paguyuban yang datang melakukan sosialisasi dan warga ditawari menjadi mitranya," ujarnya.

Menurutnya, sebelum terjadinya penipuan pada program makan bergizi gratis (MBG) memang 35 pelaku UMKM katering berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya selama itu mengikuti sosialisasi dan pertemuan yang dilakukan 2 kali dalam seminggu.

Namun, para pelaku usaha merasa kaget karena di setiap pertemuan selalu membahas uang sebesar Rp 8,5 juta untuk biaya royalti, sertifikat halal dan sertifikat laik higiene sanitasi serta hasil uji laboratorium produk makanan.

"Kami harus membayar mengikuti yang lain sebesar Rp 8,5 juta dan dalam program ini Ibu kandung saya ikutan hingga membayar Rp 17 juta. Akan tetapi, kami juga memang sudah bangun dua dapur dan kantor hingga menghabis uang Rp 300 juta termasuknya akomodasi mobil dan jika ditotalkan Rp 800 juta, tapi laporan yang selama ini dilakukan agar Kepolisian untuk segera menangkap pelakunya," pungkasnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya