Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEJUMLAH warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan telah ditembak aparat keamanan Malaysia beberapa hari lalu. Seorang WNI tewas dan empat lainnya terluka dalam penembakan oleh aparat Malaysia itu.
Menurut laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh, salah satu korban luka diketahui bernama bernama Muhammad Hanafiah. Sementara korban tewas, menurut keterangan KBRI Kuala Lumpur, adalah WNI berinisial B asal Riau.
BP3MI Aceh telah melakukan penelusuran dan koordinasi dengan pihak KBRI Kuala Lumpur. Termasuk soal kebenaran kasus yang dialami warga Aceh yang tertembak di perairan Malaysia-Indonesia saat akan pulang melalui jalur belakang tanpa pemeriksaan imigrasi.
"Dijelaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur sudah terinfo kasus tersebut pada Sabtu (25/1). Namun, data lengkap korban masih menunggu dari pihak Malaysia dikarenakan masih dalam penyelidikan. Pihak Imigrasi Malaysia menjanjikan update info dan data para korban pada Senin, 27 Jan 2025," papar keterangan BP3MI, Selasa (28/1).
Tim BP3MI Aceh menelusuri alamat keluarga dan berkomunikasi langsung dengan Azhari, kepala desa Alue Bugeng Kab. Aceh Timur (085270683178). Azhari membenarkan bahwa ada warganya yang bernama Muhammad Hanafiah bekerja di Negara Malaysia; Dari informasi Kepala Desa tersebut, petugas menghubungi paman dan istri korban, Muzakir dan Mawaddah.
Berdasarkan keterangan Mawaddah, lanjut keterangan BP3MI bahawa Muhammad Hanafiah menghubungi istrinya itu pada Kamis (23/1) dan menyampaikan bahwa dirinya dalam masalah dan meminta istri tidak menghubunginya. Pada Jumat (24/1) pagi, korban menyampaikan akan pulang ke Aceh.
Pada Jumat (24/1) pukul 14.00 WIB, korban mengirimkan voicenote melalui Whatsapp untuk menjelaskan keadaannya tidak baik-baik saja. Dia juga meminta istrinya melaporkan ke kantor polisi sebab didirnya berada di dalam kapal sendirian. Ia meminta dijemput polisi di wilayah Perairan Dumai.
Selanjutnya, korban mengirimkan lokasi keberadaannya di wilayah pulau Carey. Dalam berita yang tersebar, lokasi kejadian penangkapan lima korban juga berada di pulau Carey. Hingga Sabtu (25/1) sore, nomor telepon korban masih aktif.
"Namun istrinya tidak dapat berkomunikasi lagi sampai dengan Sabtu malam karena nomor tersebut menjadi tidak aktif," lanjut keterangan tersebut.
Pihak BP3MI Aceh telah menyampaikan kepada istri dan keluarga korban bahwa Muhammad Hanafiah adalah salah satu korban yang berada dalam kejadian tersebut. Namun, untuk informasi kepastian data masih menunggu informasi dari Keimigrasian Malaysia pada Senin, 27 Jan 2025.
Saat ini, Muhammad Hanafiah masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Kami akan terus memantau perkembangan penanganannya oleh Perwakilan RI di Malaysia dan pihak terkait dan keluarga PMI di Aceh,” ujar BP3MI Aceh. (Medcom/I-2)
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sambil menunggu penyelesaian hukum, kedua negara akan memulai pengembangan ekonomi bersama di kawasan Ambalat.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan persoalan perbatasan, termasuk wilayah Blok Ambalat, secara
Queen of Pop Indonesia, Rossa, menorehkan prestasi di Malaysia dalam konser bertajuk Here I Am,
Jordi Amat kini membutuhkan menit bermain reguler demi bisa bersaing masuk ke dalam skuad timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Penyanyi populer Indonesia, Vidi Aldiano, membagikan perkembangan terkini mengenai kondisi kesehatannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @vidialdiano.
Berdasarkan kabar dari KBRI Kuala Lumpur, WNI tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Idris Shah Serdang pada Selasa (4/2) sekitar pukul 18.30 waktu Malaysia.
Insiden penembakan tersebut telah menewaskan dua WNI, dengan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Judha menjelaskan saat ini KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran atas penangkapan tersebut.
Hendry menilai tindakan Presiden Prabowo mengawal kasus ini sudah tepat. Presiden sebagai kepala negara berkewajiban menjaga keamanan rakyat Indonesia baik di dalam atau luar negeri.
Nihayatul mencatat, kasus penembakan PMI menambah panjang daftar tantangan yang harus dihadapi oleh para pekerja migran di mana pada banyak kasus.
KBRI Kuala Lumpur menemui empat WNI yang ditembak oleh APMM di Malaysia. Mereka mengakui tidak melakukan perlawanan terhadap APMM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved