Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Penyedia MBG  di Bandung Mulai Kesulitan Mencari Bahan Baku

Naviandri
15/1/2025 12:32
Penyedia MBG  di Bandung Mulai Kesulitan Mencari Bahan Baku
MBG yang siap di bagikan ke siswa-siswa di Kota Bandung(Dok.Diskominfo Jabar)

 

PENYEDIA Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) kini mulai kesulitan dalam mencari bahan baku terutama sayuran yang cukup banyak dibutuhkan setiap hari untuk menu makanan bergizi bagi siswa. Saat ini di Kota Bandung Program MBG sudah berjalan dua tahap, yakni pada tahap satu dilaksanakan di SD dan SMP sekitar Lanud Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo dan Sukajadi.

Sedangkan tahap dua digelar di Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul dan Coblong. Hingga tahap dua ini, program MBG telah terdistribusikan ke 40 sekolah dengan rincian tahap 1 yaitu 9 SD dan 5 SMP, sedangkan tahap 2 meliputi 1 TK, 21 SD dan 4 SMP dengan total sebanyak 21.271 siswa.

“Memang yang agak kesulitan dari dapur itu adalah bahan baku. Makanya di beberapa sekolah menunya berbeda seperti ini daging sapi, ini daging ayam ada juga yang sayurnya berbeda, karena mencari wortel agak kesulitan,” ungkap Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Santana, Rabu (15/1).

Atas hal tersebut, lanjut Tantan Pemkot Bandung akan membantu menyediakan bahan baku untuk menu MBG gratis itu, agar program Presiden Prabowo Subianto ini tetap berjalan lancar. Salah satunya melakukan koordinasi memanfaatkan masyarakat setempat untuk pengadaan bahan baku, tentunya harus memenuhi standar Kesehatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, terkait bahan baku tersebut pihaknya mendorong pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal melalui konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Pihaknya mendorong pemanfaatan dapur Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di lingkungan kelurahan dan mengintegrasikan Buruan Sae sebagai muatan lokal di sekolah.

“Kami berharap, program Buruan Sae yang melibatkan petani lokal dapat menjadi solusi untuk mendukung keberlanjutan program MBG di Kota Bandung. Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkot Bandung juga
berharap program MBG tidak hanya berjalan lancar tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa di Kota Bandung,” papar Gin Gin.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara meminta para lurah di Kota Bandung ikut menyukseskan program MBG,  karena bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga. Tujuan utama MBG yaitu pemberian gizi lebih baik kepada para siswa. Di luar itu, banyak hal yang bisa dikembangkan agar bisa memberikan dampak ekonomi di wilayah.

“Ini harus memberikan dampak ekonomi di wilayah. Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ada, sehingga supply chain-nya juga bisa dimanfaatkan. Seperti beras, sayuran dan sebagainya. Seperti halnya Buruan Sae yang ada di wilayah bisa dimanfaatkan untuk sayuran,” terang Koswara.

Di samping itu, Koswara pun menegaskan bagi lurah untuk memahami dan pengetahuan terhadap regulasi Dalam implementasi setiap kegiatan yang
dituangkan. Atas hal tersebut, pemkot mendorong agar lurah terus meningkatkan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan pelayanan kepada masyarakat. (H-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya