Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN ringan-sedang masih akan mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah Kamis (2/1), potensi cuaca ekstrem di 18 daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Pantura bagian timur menjadi ancaman serius bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem yakni hugan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih akan terhadi di 18 daerah di Jawa Tengah pada Kamis (2/1), sehingga diminta kepada warga berada di daerah itu untuk tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Pada umumnya daerah di Jawa Tengah Pagi berawan dan sebagian daerah di kawasan Pantura bagian timur hujan ringan, namun memasuki siang, sore hingga malam hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah dengan waktu yang bervariasi, bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi di belasan daerah.
"Masih berpotensi cuaca ekstrem, sehingga diminta warga tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Kamis (2/1) pukul 05.00 WIB, lanjut Arif, cuaca ekstrem di Jawa Tengah berpotensi di Purwokerto, Purbalingga Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Kudus, Jepara, Demak, Karanganyar, Sragen, Ungaran, Temanggung, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan peluang hujan ringan-sedang, menurut Arif, di daerah Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal.
Angin bertiup dari arah barat laut ke timur dan selatan ke barat laut dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, ungkap Arif, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen. "Ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-2,5 meter sedangkan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter," tambahnya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Doni Prastio mengungkapkan selain ielyangvhujan di sejumlah perairan utara Jawa Tengah, potensi air laut pasang (rob) dengan ketinggian maksimum 1 meter juga masih akan berlangsung pada pukul 21.00-24.00 WIB, sehingga warga berada di pesisir Pantura untuk mewaspadai ancaman banjir rob.
Banjir akibat air laut pasang ini, demikian Doni Prastio, dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam. (H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di Ungaran dan Wonosobo serta 29 daerah per hari ini 27 Desember 2024.
Cuaca ekstrem berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, sisi barat dan Utara Gunung Muria.
Potensi cuaca ekstrem terjadi di 16 daerah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Kudus, dan Ungaran.
20 daerah berpotensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah antara lain Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, dan Boyolali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved