Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HUJAN ringan-lebat masih akan mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah Sabtu (28/12), cuaca ekstrem berpotensi di 19 daerah sehingga diminta warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah, karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi terjadi di 19 daerah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, sisi barat dan Utara Gunung Muria.
Pada pagi pada umumnya berawan namun Pantura bagian timur berpeluang hujan ringan, memasuki siang, sore hingga awal malam seluruh daerah di Jawa Tengah berpotensi diguyur hujan ringan-sedang, bahkan potensi cuaca ekstrem hingga diminta kepada warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi tersebut.
"Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi terutama di daerah rawan, mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi di akhir pekan ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Pengamatan citra satelit cuaca Sabtu (28/12) pukul 05.00 WIB, lanjut Arif, cuaca ekstrem masih berpotensi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, ungkap Arif, berpeluang mengguyur daerah Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Hujan tersebut tidak merata dengan waktu yang bervariasi," imbuhnya.
Menurut Arif angin bertiup dari arah barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,5 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengungkapkan peluang hujan ringan juga terjadi di perairan, meskipun air laut pasang (rob) dan gelombang tinggi di laut utara Jawa Tengah mereda namun warga terutama berkegiatan di perairan tetap diminta waspadai. (H-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem yakni hugan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih akan terhadi di 18 daerah di Jawa Tengah pada Kamis 2 Januari 2025.
20 daerah berpotensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah antara lain Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, dan Boyolali.
Potensi cuaca ekstrem terjadi di 16 daerah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Kudus, dan Ungaran.
Tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di Ungaran dan Wonosobo serta 29 daerah per hari ini 27 Desember 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved